Pemkab Aceh Besar Terus Pantau Kasus Gizi Buruk

:


Oleh MC Kabupaten Aceh Besar, Rabu, 8 Juni 2016 | 15:58 WIB - Redaktur: Tobari - 946


Aceh Besar, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus berupaya bersama masyarakat untuk mengatasi persoalan kesehatan, menyusul masih adanya, kasus gizi buruk pada anak dan ibu hamil di Aceh Besar.

Menurut Kadis Kesehatan Aceh Besar Anita, sampai dengan April 2016 di Aceh Besar tercatat kasus gizi buruk mencapai 23 orang dan KEK ada 153 ibu hamil. Tingginya kasus gizi buruk dan Kurang Energi Kronik atau KEK pada ibu hamil di sejumlah kecamatan sangat berisiko terhadap lahirnya bayi prematur. 

 Wakil Bupati Aceh Besar Syamsulrizal beserta Tim Puskesmas Baitussalam pada saat mengunjungi bayi yang menderita gizi buruk, turut memberi santunan dan makanan bergizi untuk keluarga si bayi, di Desa Miruk Lamreudeup dan Desa Cot Paya Kecamatan Baitussalam, Selasa (7/6). 

Sedangkan di Kecamatan Baitussalam saat ini 15 orang menderita gizi buruk dan beberapa kasus KEK. Kasus ini terus dilakukan upaya penyembuhan dan penekanan jumlah penderita oleh petugas kesehatan kami," ungkap Anita.

Penanganan berbagai problem kesehatan tidak hanya menjadi tanggungjawab dinas kesehatan dan petugas medis, namun masyarakat juga memiliki peran dalam menuntaskan persoalan kesehatan ini.

“Seperti dengan cara menjaga kebersihan, pola makan, dan lainnya," kata Syamsulrizal di hadapan masyarakat yang meramaikan kunjungan tersebut. 

Usman AR, dari Komisi E DPRK Aceh Besar yang turut serta dalam kunjungan juga meminta kepada Puskesmas di berbagai kecamatan untuk menjaga kedisiplinan, kebersihan dan kenyamanan, sehingga masyarakat mendapat pelayanan yang prima dari tenaga kesehatan. 

“Ini akibat asupan gizi yang kurang, nutrisi dan zat besinya juga kurang, ditambah lagi lingkungan kurang bersih. Kita harap masyarakat hidup sehat dan pihak puskesmas juga harus rutin memantau kondisi kesehatan masyarakat," kata Anita.

Wabup Syamsulrizal dalam kesempatan itu meminta para petugas medis di Puskesmas agar mengutamakan pelayanan yang maksimal. Pasalnya, Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan yang ada di setiap kecamatan, karenanya perlu dipantau kinerja petugas medis di Puskesmas hal itu guna memajukan kondisi kesehatan masyarakat. 

"Jadi tenaga medis bersikap professional, mengingat tugas mendasar tenaga medis adalah melayani masyarakat, maka berikan pelayanan yang baik bagi yang membutuhkan pelayanan kesehatan," kata Syamsulrizal (Mc.Abes/toeb).