:
Oleh MC Banjar, Rabu, 8 Juni 2016 | 10:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 403
Banjar, InfoPublik - Lahan perkebunan biasanya dapat ditemui di wilayah pedesaan, akan tetapi berbeda di Kota Martapura. Di kota bergelar Bumi Serambi Mekah ini, kita akan menemui lahan kebun jagung yang berada di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Albasia. Melihat ada lahan perkebunan di tengah kota dengan kepadatan penduduk dan segala kesibukan rutinitas masyarakatnya, tentu ini menjadi hal yang unik dan menarik.
Ketua TP PKK Banjar Hj Raudathul Wardiah dan Wakil Ketua TP PKK Banjar Nur Gita Tiyas didampingi Sekda Banjar H Nasrun Syah, Kepala BLH Banjar H Farid Soufian, Kepala Disperkim Banjar Boyke W Triestiyanto, Kepala Dinas Kehutanan Banjar H Rahmat Kartolo, Kepala Dinas Pendidikan Banjar H Gt Ruspan Noor, dan para kepala SKPD lainnya melakukan Panen Jagung di RTH Albasia, Kamis, (25/5).
Ketua TP PKK Banjar Hj Raudathul Wardiah mengatakan, kegiatan ini merupakan inovasi yang cukup unik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar. “Menemui lahan perkebunan di tengah kota (Urban Farming) merupakan hal yang menarik, apalagi kebun tersebut beberapa kali sudah menghasilkan panen. Ini membuktikan bahwa lahan perkebunan di RTH Albasia ini benar-benar dirawat dan dijaga,” tutur Ketua TP PKK.
Saat ini sudah susah sekali untuk menemui lahan kosong di daerah perkotaan, lanjutnya. Untuk lahan bermain anak pun sudah hampir tidak ada, banyak lahan kosong diubah menjadi area perumahan, rumah toko (Ruko) dan sebagainya.
“Mari, kita manfaatkan areal kosong di rumah atau lingkungan kita dengan cara menanaminya dengan Tanaman Obat Keluarga (Toga) atau seperti di RTH Albasia ini apabila kita memiliki ruang kosong yang cukup luas. Hasil panennya dapat kita konsumsi sendiri atau kita jual kembali, ini tentunya memberikan keuntungan yang besar bagi kita dan berdampak positif pada kelestarian lingkungan kita,” imbau Raudathul.
Sekda Banjar H Nasrun Syah menambahkan, lahan perkebunan di RTH Albasia ini sudah beberapa kali panen. Selain jagung di areal RTH ini ditanami Buah Naga, Cabe Rawit serta beberapa tanaman lainnya. Pihaknya tidak ingin lahan RTH Albasia yang cukup luas hanya ditanami dengan pepohonan dan tanaman hias saja.
“Kita tidak ingin kalau di areal ini hanya ditanami tanaman hias, harus ada iovasi sehingga kami memutuskan untuk memanami tanaman perkebunan di RTH ini. Hasilnya sudah kita lihat bersama, para pengelola (Pasukan Kuning) RTH inilah yang nantinya akan menikmati hasil kebun, kebanyakan mereka juga membagikan hasil panen ke warga sekitar juga.(Hum/Mcbanjar/zay/eyv)