:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Senin, 6 Juni 2016 | 11:19 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 333
Sleman, InfoPublik - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) Kabupaten Sleman mendorong masyarakat untuk menggeluti budidaya tanaman bambu. Guna memberikan gambaran keuntungan budidaya tanaman tersebut, dinas berupaya menggelar pertemuan antara petani dan kelompok perajin bambu secara intens.
Dengan mengetahui nilai positifnya, diharapkan masyarakat tertarik untuk mengembangkan budidaya bambu terutama dengan memanfaatkan lahan marjinal atau bantaran sungai.
"Kami terus mendorong warga agar menanam bambu. Selama ini kebanyakan lahan ditanami pohon sengon atau jati padahal bambu juga potensial," kata Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan DP2K Kabupaten Sleman, Rofiq Andriyanto, Minggu, (5/6).
Saat ini, kebutuhan bahan baku bambu untuk industri kreatif baru terpenuhi 20 persen dari Sleman sedangkan sisanya didatangkan dari luar daerah. Ini sebenarnya merupakan peluang pasar bagi pembudidaya bambu lokal.
Terlebih industri bambu berkembang cukup pesat. Beragam produk dikreasikan dari bahan baku bambu semisal sabun arang, mebel, dan bambu yang diawetkan untuk kebutuhan ekspor.
Dari pendataan dinas, saat ini ada sekitar 715 hektare lahan bambu di wilayah Sleman. Luasan itu diharapkan bertambah seiring kesadaran masyarakat untuk menanam bambu.
"Kami juga tengah upayakan modifikasi teknologi untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Sebab industri kadang meminta bahan baku dengan kualifikasi tertentu seperti ruas bambu harus panjang," papar Rofiq.
Salah satu pemilik dari Sahabat Bambu, Indra Setiadarma mengatakan selama ini baru sekitar 10 persen bambu yang dipasok dari Sleman. Sisanya didatangkan dari Malang dan Magelang. Bambu yang dibutuhkan antara lain jenis apus, wulung, dan petung.
Sebagian besar diawetkan untuk diekspor ke Prancis, Malaysia, Taiwan, dan Filipina. Bambu yang dikirim ke luar negeri harus memenuhi spesifikasi tertentu. Diantaranya bambu harus tua, berbentuk lurus, dan diameternya memadai.(MC.Sleman/Eyv)