:
Oleh manadokota, Kamis, 26 Mei 2016 | 19:53 WIB - Redaktur: Tobari - 879
Manado, InfoPublik – Pasangan Walikota Manado periode 2016-2021 G.S. Vicky Lumentut bersama pasangannya, Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan, merumuskan program dan kegiatan yang terjabar dalam Visi dan Misi secara konkret, real time, dan akuntabel.
Hal ini mengemuka dalam forum Sosialisasi dan Open Discussion Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota, yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Manado di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Manado, Rabu (25/5).
“Program unggulan kami yang pertama adalah memberi perhatian kepada warga masyarakat yang disebut dengan lanjut usia (lansia) dan difabel, sehingga kami ingin menyediakan dana sosial bagi mereka, selain santunan duka,” kata Walikota Lumentut yang didampingi Ketua DPRD Nortje van Bone, Wakil Walikota Mor Dominu Bastiaan, dan Kepala Bappeda Peter K.B. Assa, Ph.D.
Kegiatan untuk kalangan lansia, kami akan membangun tempat pertemuan para lansia di Kota Manado. Tapi kalau kita hanya buat satu tempat, rasanya terlalu sulit mengumpulkan semua lansia di Kota Manado ditampung di satu tempat. Makanya akan membangun suatu tempat kegiatan lansia di beberapa lokasi, arah kami kecamatan.
Ada yang berdiri sendiri di bangun di suatu tempat, ada yang dua kecamatan dibangun di satu tempat . Misalnya di Mapanget dan Malalayang dibuat sendiri. Sementara kecamatan seperti Bunaken (Darat) dan Tuminting, Singkil dan Paldua, Tikala dan Wenang, Sario dan Wanea kita satukan.
Apa yang mau dibangun? Kita hendak membangun Sabuah (rumah singgah tempat pertemuan), Lansia Cerdas. Meskipun sudah lansia, mereka kita inginkan untuk tetap cerdas, bukan sekadar menunggu panggilan Yang Maha Kuasa atau menjadi beban keluarga dan pemerintah.
Tempat itu nanti dibangun, Sabuah Lansia Cerdas, di dalamnya akan dimanfaatkan pertemuan para lansia, satu bulan kalau bisa dua kali, sesuai lokasi pembangunannya. Kegiatannya nanti diatur seperti pembinaan kerohanian sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Setelah kerohanian, mereka kumpul kembali, bisa ada layanan atau pemeriksaan kesehatan secara langsung, kalau perlu rujukan, langsung dirujuk. Ini aktivitas yang akan dilakukan.
“Kami bercita-cita di tempat sabuah lansia cerdas setelah pemeriksaan kesehatan, mereka bisa melakukan kegiatan bebas. Yang mau bercerita, menyanyi, main kolintang, atau main musik lainnya, bahkan kalau ada yang hobi memasak, merangkai bunga, kita siapkan fasilitas,” katanya.
Selesai itu, kami akan mencari dukungan dari mana saja supaya mereka bisa makan sebelum pulang. Di akhir masa pengabdian ini, mereka kami harapkan punya bus khusus lansia, diangkut dari halte tertentu ke sabuah lansia cerdas, begitu sebaliknya.
“Kenapa kami berharap seperti itu? Karena saya dan pak wakil kelak juga akan menjadi lansia. Difabel juga akan kami tangani, santunan kematian juga akan dilanjutkan, bahkan kami berharap ditingkatkan,” kata Walikota Lumentut.
Selain program unggulan tersebut, terdapat program lainnya seperti peningkatan kualitas layanan pengobatan gratis Program UC Cerdas (Universal Covarage), peningkatan kualitas Program Pembangunan berbasis Wilayah, Lingkungan (PBL Mapalus) termasuk peningkatan PRO-Kamling dan Pembagunan ruang Publik (RTH dan RTNH).
Peningkatan kesejahteraan PNS dan non PNS termasuk peningkatan Honor, Guru Bantu, kebersihan, dan Kepala Lingkungan, meningkatkan Insentif bagi para Rohaniwan, pemberian dana bantuan khusus Pendidikan, yaitu Mitra bantuwan dana riset bagi Peniliti dan Dosen Perguruan Tinggi.
Beasiswa Pendidikan bagi Siswa yang kurang mampu, SD SMP SMA dan Beasiswa S1 perlingkungan, S2 per Kelurahan, dan S3 per Kecamatan, penguatan "Good Governance" dan "Clean Government" dalam tata kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas pelayanan Publik satu atab secara Online berbasis Sistem Informasi. (mc manado kota/toeb)