:
Oleh MC Kabupaten Pacitan, Senin, 23 Mei 2016 | 11:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 533
Pacitan, InfoPublik – Jelang bulan Ramadan dan Lebaran, Pemerintah Kabupaten Pacitan pemetaan kebutuhan elpiji masyarakat selama bulan puasa. Estimasinya ada penambahan kuota elpiji sebesar 10 persen.
Hal itu merupakan salah satu keputusan hasil rapat koordinasi jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Selain itu, Pemkab juga menganjurkan agar selama Ramadhan dan Idul Fitri harga LPG sesuai HET.
Seluruh wilayah kecamatan selama Ramadan harus menjaga harga elpiji sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk semua jenis ukuran tabung elpiji. Dan ketersediaan gas elpiji di bulan puasa harus terpenuhi sampai ke tingkat desa.
Stok elpiji bersubsidi dalam setahun ini mencapai 2.627.501 tabung. Dengan konsumen penggunanya meliputi usaha mikro sekitar 2.582.381 tabung dan usaha perikanan sebanyak 45.120 tabung.
Sementara itu, distribusi elpiji perbulan rata-rata sekitar 165.200 tabung. Melihat kondisi Kemungkinan besar saat Ramadhan dan lebaran, Pacitan akan mendapat tambahan stok lebih banyak. Mengingat Pacitan menjadi daerah tujuan wisata.
“Penambahan stok akan didistribusikan mulai awal puasa hingga lebaran,” kata Kasi Energi dan Kelistrikan Distamben Pacitan Agus Winarto.
Menurut dia, kuota elpiji saat Ramadan mampu mengkover kebutuhan masyarakat. Namun, pemantauan di lapangan terus dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan. Agar tidak terjadi tumpang tindih penggunaan gas elpiji ukuran 3 kilogram atau tabung melon diberlakukan pembatasan pembelian di tingkat pengecer.
Sehingga, konsumen yang awalnya menggunakan gas elpiji ukuran 12 kilogram tidak beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram ketika lebaran nanti.
Diakui, kekhawatiran akan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram rawan memunculkan aksi penimbunan. Berdasar monitoring yang dilakukan, banyak ditemukan warga masyarakat yang mulai menimbun elpiji ukuran 3 kilogram. Alasannya, karena khawatir tidak kebagian jatah saat Ramadan nanti.
Karena itu, saat dilakukan operasi pasar pihaknya secara ketat membatasi pembelian. “Harus menunjukkan KTP sebagai syarat pembelian. Membeli lebih dari dua tabung tidak diperbolehkan, agar semua kebagian,” tandas Agus.
Antisipasi kelangkaan hingga operasi pasar siap untuk dilakukan, jika memungkinkan terjadi. “elpiji pelaksanaan harus sampai tingkat desa, menjaga HET, mengatasi kelangkaan melalui menambahan dan opreasi pasar, serta mendistribusikan BBM dan elpiji yang sesuai dengan peruntukanya,” imbuhnya.(MC.Kab.Pacitan/Eyv)