:
Oleh MC Kabupaten Pacitan, Kamis, 28 April 2016 | 14:35 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Pacitan, InfoPublik – Fenomena gas misterius yang menyembur di tiang pancang proyek jembatan Grindulu di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan kemungkinan adalah gas metana atau gas rawa hidrokarbon sederhana yang tersimpan dalam tanah.
Kepala Pelaksana Harian BPBD, Tri Mujiharto mengatakan, pemerintah daerah sudah mengambil langkah. Bupati Pacitan Indartato bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait seperti Dinas Pertambangan, Energi, dan Sumberdaya Mineral serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah meninjau lokasi.
“Hasil penelitian akan disampaikan dalam bentuk rekomendasi, baik kepada pemkab maupun pelaksana proyek, itu langkah sementara yang kami lakukan. Selanjutnya kita menunggu rekomendasi dinas terkait,” katanya
Sementara Kasi, Kebencanaan BPBD Pacitan, Pujono mengatakan bahwa semburan gas metana hidrokarbon tersebut masih dalam taraf aman, namun tetap dalam kewaspadaan. “Semburan gas di desa Kembang tersebut masih dalam pantauan kami. Sekalipun aman, tapi kami tetap waspada,” ujarnya.
Semburan gas muncul di lokasi pembangunan Jembatan Grindulu ruas Jalan Lintas Selatan (JLS), Pacitan. Meski tak berlangsung lama, namun fenomena itu sempat mengejutkan para pekerja. Kegiatan penanaman tiang pancang pun dihentikan sementara.
Awalnya muncul kepulan asap dari rongga tanah tempat tiang pancang dipasang. Kejadian itu disusul kobaran api. Hingga pukul 11.00 WIB, Selasa (26/4/2016) sisa semburan masih menyisakan hawa panas. Awalnya, tiang pancang akan ditanam sedalam 52 meter. Namun baru menembus kedalaman 16 meter, mendadak muncul semburan gas.
Sebagai informasi, metana atau gas rawa hidrokarbon adalah salah satu sumber energi paling penting di bumi. Penggunaan yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar. Dalam bentuk padat, hidrokarbon adalah salah satu komposisi pembentuk aspal. (RAP/Kus)