Pemodal Kuat Bisa Gilas UMKM Di Inhu

:


Oleh Prov. Riau, Selasa, 19 April 2016 | 09:25 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 113


Rengat,InfoPublik - Potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kabupaten Indragiri Hulu dinilai wakil Bupati Indragiri Hulu, H Khairizal sangatlah banyak dan menjanjikan. Namun usaha yang dilakukan oleh UMKM tersebut bisa saja tergilas oleh pemodal kuat yang ada di sekitar mereka dan memanfaatkan kelemahan mereka dalam sisi modal.Hal ini diungkapkan orang nomor dua di kabupaten Indragiri Hulu ini saat membuka KKN Expo STIE Rengat, Selasa, (18/4).

"Saya minta Disperindagpas serta Dinas Koperasi UMKM Inhu untuk memantau kegiatan KKN Expo yang memang menampilkan potensi UMKM dari seluruh kecamatan di Indragiri Hulu, tegas Wabup.

Menurut Wabup, UMKM harus dibantu, sebab pemodal kuat bisa saja memanfaatkan mereka. "Mereka yang kerja, mereka yang punya ide tetapi para pemodal yang mendapatkan keuntungan besar, karena memang mereka harus senantiasa bergantung pada para pemodal tersebut.

Ditegaskannya lagi, mata rantai masalah ini harus bisa diputuskan, sehingga para pelaku UMKM betul-betul bisa memaksimalkan keuntungan untuk diri mereka bukan untuk membesarkan orang lain.Bupati selalu memprogramkan bantuan untuk para pedagang dan juga usaha kecil lainnya, seingga bantuan tersebut dapat dijadikan tambahan modal atau membayar kredit mereka.

Lebih lanjut dikatakan Khairizal, saat ini dalam menjalankan program, satuan kerja harus betul-betul bisa memperhitungkan efektifitas yang akan berlangsung setelah program tersebut berhasil dilaksanakan.

Jangan hanya membuat sebuah program, setelah program selesai dilaksanakan lalu program tersebut dilepaskan, karena beban kegiataan sudah selesai, tanpa melihat lagi efek kedepan, apakah kegiatan tersebut bisa bermanfaat atau tidaknya.

Ini kesalahan yang terjadi selama ini, selalu lepas tanggung jawab.Wabup menyontohkan pada program cetak sawah, dimana tahaun lalu Inhu mendapatkan 400 hektar untuk cetak sawah dan tahun ini mendapatkan 1000 hektar. Namun setelah sawah bisa ditanami dan sudah panen, lalu pembeli tidak lagi ada, karena tidak penanganan pasca panen, akhirnya tidak ada hasil yang bisa didapat oleh para petani tersebut.

"Jika perut lapar, tentunya kita tidak lagi bisa mencegah mereka melakukan alih fungsi lahan, karena memang ini kesalahan dari program itu sendiri. Apapun kegiatannya, sinergisitas harus tetap dilakukan, terutama antar satuan kerja. Potensi di Inhu banyak, tinggal bagaimana pemerintah lagi dalam mendorong potensi agar dapat menjadi jalan kesejahteraan bagi masyarakat," tambahnya.(MC Riau/ana/eyv)