Bimbing Usaha Kecil Untuk Dapatkan Sertifikat SNI

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Senin, 18 April 2016 | 16:42 WIB - Redaktur: Tobari - 528


Semarang, InfoPublik - Meski belum termasuk negara yang kreatif, Indonesia memiliki warga yang kreatif. Sebut saja Kusrin warga Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dengan televisi rakitannya.

Sariman, warga Desa Sidasari Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap, yang menciptakan mesin roller mini, atau warga Temanggung bernama Singgih Kartono yang merakit sepeda dari bambu betung. Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menilai hasil kreativitas mereka sangat bagus dan layak jual.

Pemerintah wajib memberikan perhatian, terutama dalam hal pemasarannya. Ganjar tidak menginginkan peristiwa pemusnahan barang karena tidak berizin dan bersertifikat SNI yang menimpa Kusrin, terulang lagi. Hal itu terjadi mengingat Kusrin yang hanya lulusan SD minim pengetahuan dalam memasarkan karyanya.

Di Papringan Temanggung, ada orang jual sepeda bambu. Bagus banget sepedanya. Harganya bisa sampai Rp8 juta.

“Saya bertanya apakah sudah ber-SNI. Kalau belum, sampeyan jual sudah salah. Sudah halal kalau ada orang datang menangkap Anda. Ini prosedur," katanya saat menjadi keynote speaker dalam memeringati Hari Konsumen Nasional 2016 di halaman Balaikota Semarang, Sabtu (16/4) malam.

Semua produk, lanjutnya, wajib ber-SNI sebagai upaya untuk melindungi konsumen dari kualitas produk yang buruk dan membahayakan konsumen. Pemerintah pun wajib mendampingi, membina, dan membimbing produsen yang belum mengetahui pentingnya sertifikat SNI, hingga mereka bisa mendapatkan sertifikat tersebut.

"Saya kira menjadi assestment kendali pemerintah. Selain itu, pemerintah perlu mengecek satu per satu, mungkin dengan sampling atau sistem lain yang dibangun untuk mengawasi," ujarnya.

Di sisi lain, konsumen mesti cerdas dalam memilih produk. Jangan sampai tidak mengetahui kualitas produk yang dibeli.

"Bagi orang yang beli online juga jangan kapusan. Ini (produknya) meyakinkan atau tidak. Ini verified atau tidak. Ini cara cerdas beli di onlinekarena eranya sudah di situ," pesannya. (humas jateng/MCjateng/toeb)