:
Oleh MC Kota Pariaman, Jumat, 15 April 2016 | 14:00 WIB - Redaktur: Tobari - 453
Pariaman, InfoPublik – Membangun suatu daerah dimulai dari desa, kampung, mulai dari pinggiran, sesuai dengan Nawacitanya Presiden Joko Widodo, sehingga dengan kita mulai membangun dari kampung, seperti yang kita lakukan hari ini, yaitu pencanangan kampung KB.
“Sehingga apa yang ingin kita capai, nantinya dapat terealisasi,” kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat meresmikan pencanangan Kampung KB tahap IV di Desa Naras I Kecamatan Pariaman Utara, Kamis (14/4).
Wagub Nasrul Abit lebih lanjut mengatakan kebanyakan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, mempunyai jumlah anak yang banyak, sehingga banyak permasalahan yang timbul, mulai dari kemisikinan, tingkat pendidikan yang rendah, sampai banyaknya angka pengangguran.
Karena itu, dengan dicanangkannya kampung KB di Desa Naras I yang masyarakatnya masih banyak digaris kemiskinan, akan menjadi contoh bagi pemerintah untuk mengoptimalkan program SKPD terkait, untuk desa program Kampung KB ini agar dapat meningkatkan kesejahteraannya, mulai dari budaya untuk ikut dalam program Keluarga Berencana (KB).
Kebutuhan dasar masyarakat harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum menjadikan masyarakat yang sejahtera. Dengan ikut KB secara tidak langsung akan dapat meningkatkan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh masyarakat, seperti sandang dan papan yang layak, dan kesempatan berusaha yang cukup.
“Program pemerintah ini tidak akan dapat dicapai apabila tidak ada peran seluruh stakeholder dan masyarakat untuk mendukungnya, apabila kita bersama-sama dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan program kampung KB ini, insyaallah 1 tahun kedepan akan terlihat keberhasilan yang akan kita peroleh,” kata Nasrul Abit.
Sementara Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan, dari sisi kesejahteraan rakyat, pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak akan memberikan dampak positif yang berarti jika pertumbuhan penduduk juga tidak dikendalikan.
“Kita tentunya menyadari, Program KB harus digarap secara serius agar tidak terjadi ledakan penduduk di masa yang akan datang. Hal ini berarti menjadi tanggung jawab kita semua, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat,” katanya.
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas dapat menjadi modal pembangunan, namun sebaliknya jumlah penduduk yang besar tapi tidak berkualitas akan menjadi beban pembangunan. Seberapapun pertumbuhan dan kemajuan yang dicapai akan menjadi sia-sia, jika jumlah penduduknya juga terus melaju dengan pesat, ujarnya.
Kampung KB merupakan miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensif di tingkat lini lapangan, yang konsepnya memadukan program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain.
“Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB, dan Pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggung jawab masyarakat,” katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Deputi Peneletian Kependudukan Humprey Apon, Kepala BKKBN Provinsi Sumbar Nofrijal dan jajaran, Kabiro Humas Provinsi Sumbar Irwan, Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman John Edwar, Kapolres Kota Pariaman AKBP Ricko Junaldi, Dandim 0308 Letkol Arh. Endro Nurbiantoro, Ketua GOW Ny. Lucy Genius. (j/K@m!Ko/toeb)