:
Oleh MC Kabupaten Pacitan, Rabu, 6 April 2016 | 13:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Surabaya, InfoPublik – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengusulkan Pangkalan Udara Iswahyudi, Kota Madiun, dipindah ke Morotai, Maluku Utara. Selain itu tidak ideal, lokasi Lanud Iswahyudi dinilai menjadi kendala untuk membangun Bandar Udara di Pacitan.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku sudah mengusulkan pembangunan bandara di Pacitan. Tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan wilayah Pacitan dari ketertinggalan. Namun, rencana itu seperti bertepuk sebelah tangan sebab pihak Lanud Iswahyudi belum memberikan lampu hijau terkait rencana itu.
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengusulkan kepada pemerintah pusat agar memindahkan Lanud Iswahyudi ke Morotai, Maluku Utara. “Pacitan harus dikembangkan jadi City Link, sehingga perlu bandara untuk melancarkan transportasi nantinya,” kata Soekarwo, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (5/4).
Selama ini, kata dia, jalur transportasi darat di Pacitan terkendala kontur perbukitan yang menutup kawasan itu. Sementara jalan darat utama dari Ponorogo ke Pacitan juga rawan longsor. Begitu juga jalur dari Trenggalek ke Pacitan.
Ia pun mengusulkan Lanud Iswahyudi di Madiun dipindahkan ke daerah yang lebih ideal. Menurut Pakde Karwo, lokasi Lanud Iswahyudi tidak ideal. Sebab, lokasi ideal untuk latihan perang berada di daerah pinggiran, bukan di daerah perbukitan. ”Lanud Iswahyudi juga menjadi kendala usulan pembangunan bandara, karena Pacitan masuk zona latihan pesawat tempur,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Pacitan Indartato. Ia mengatakan, usulan pembangunan bandara di Pacitan sebenarnya sudah dilakukan sejak 2004. Namun, kata dia, usulan pendirian bandara di Pacitan terkendala keputusan Kepala Staf Angkatan Udara yang menyatakan wilayah udara Pacitan masuk zona latihan pesawat tempur.
“Sejak saat itu, kami sebenarnya telah menyusun rencana dengan menggandeng ITS, Ibu Susi Pudjiastuti sebagai pemilik Susi Air juga telah kami dihubungi dan siap untuk menyediakan pesawat guna melayani penerbangan perintis di Pacitan,” jelasnya.
Namun demikian, usulan pembangunan bandara di Pacitan dan pemindahan Lanud Iswahyudi oleh Gubernur Jatim tersebut menuai kritik dari netizen di Pacitan. Pemilik akun Herta Sofyan misalnya, dalam sebuah forum social media di Pacitan, mengatakan bahwa di Morotai sudah ada Lanud Leo Wattimena.
“Lanud Iswayudi Madiun ada itu sebagai kontrol komando udara sebagai back up Pengawasan Laut Selatan atau Samudra Hindia, tujuan yang kedua, Lanud Iswayudi adalah Lanud yang di gadang-gadang sebagai pusat terpadu pelatihan jet tempur beserta pendidikan strategi dirgantara se-Indonesia, mengingat target Indonesia 2022 berproduksi jet tempur secara mandiri,” tuturnya.
Selain itu, katanya, posisi Madiun sangat strategis diapit dua pabrikan BUMN berbasis militer yakni PT Pindad yang berada di Bandung dan Malang sebagai pabrik suku cadang militer. “Kesimpulan saya, proyek Bandara di Pacitan demi Pariwisata sangat tidak memungkinkan, saya gak kebayang kalau ada beneran bandara staf ATC Bandara Pacitan bisa kena tegur militer/AU ber ulang ulang karena ijin terbang AU bersamaan denga penerbangan komersil, sudah lah, simpan saja keinginan punya Bandara di Pacitan,” tutupnya.(MC.Kab.Pacitan/Eyv)