Bersatu, Semua Hal Buruk Akan Minggat

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 25 Februari 2016 | 10:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 264


Semarang, InfoPublik - Berbagai persoalan di berbagai bidang menghadang Jawa Tengah, seperti bencana alam, serangan DBD, infrastruktur jalan, energi listrik, narkoba, dan lainnya. Untuk bisa mengatasinya, butuh keterlibatan semua pihak, terutama pemerintah dan masyarakat.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat memberi sambutan pada acara Jateng Bershalawat bersama Habib Lutfhi Bin Yahya dan Habib Umar Al-Muthohar di halaman Kantor Gubernur, Selasa (23/2) malam.

Dalam shalawat bertajuk 'Tanah Air Sebagian dari Iman, dan NKRI Harga Mati' itu, hadir pula Sekretaris Daerah Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP, Duta Besar Inggris, SKPD di lingkungan Pemprov Jateng, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ribuan warga dari berbagai daerah.

"Beberapa hari ini hujan lebat, bencana longsor dan banjir mengancam kita. Selain itu jalan berlubang, kebutuhkan energi listrik semakin tinggi. Sehingga pemerintah butuh dukungan masyarakat agar PLTU Batang dengan nilai investasi sebesar Rp 80 triliun dapat segera teralisasi," paparnya.

Saat musim hujan seperti sekarang, lanjut dia, serangan demam berdarah juga perlu diwaspadai, dengan menggencarkan 3M plus. Yakni menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, serta menimbun atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Selain itu, persoalan bidang sosial juga terjadi di Jateng. Seperti pengembalian penghuni PSK Kalijodo asal Jawa Tengah. Ganjar berencana, akan melatih mereka dengan beragam keterampilan dan keahlian agar setelah kembali ke Jateng bisa bekerja di berbagai sektor industri dan tidak kembali pada pekerjaan lamanya.

"Tugas kita adalah menyelesaikan ini. Mari kita bersama-sama berusaha memecahkan sekaligus mencari solusinya. Memohon kepada Allah agar Provinsi Jateng selalu dalam kedaan aman, dijauhkan dari segala cobaan, ketika cobaan datang kita mampu menghadapinya," harapnya.

Senada diutarakan Habib Umar Al-Muthohar Umar Muthohar. Untuk memaknai segala sesuatu harus memakai 'kacamata putih' atau jangan dengan 'kacamata berwarna'. Karena jika menggunakan 'kacamata berwarna', maka semua terlihat tidak sesuai aslinya tapi mengikuti warna kacamata yang dikenakan.

"Kita di sini berkumpul bersama, bershalawat dan berdoa, memohon semua hal yang tidak baik akan minggat. Khususnya dalam urusan keberagaman, karena di antara kita ada dua golongan. Yakni golongan yg salah paham dan kepahamannya salah," katanya.

Negara ini isinya beragam, sehingga jika manusia tidak bersatu maka semua akan hancur. Dengan kebersamaan, berbagai kendala maupun cobaan yang terjadi di negara ini dapat dihadapi dan teratasi.

Ia menegaskan, semua harus berupaya yang salah paham harus diberi pemahaman agar mengerti dan memahaminya dengan benar. Sedangkan bagi golongan yang pemahamannya salah, dapat diluruskan.

"Gubernur Jateng bersedia menerima penghuni Kalijodo, ada warga gerakan Gafatar yang sama orangtuanya saja tidak mengakui, tapi semua diajak gubernur, karena kita sesama mahluk Allah," katanya.(humas jateng/MCjateng/Kus)