:
Oleh MC Kab Gorontalo, Sabtu, 13 Februari 2016 | 07:53 WIB - Redaktur: Tobari - 148
Limboto, InfoPublik - Koordinasi yang solid di antara berbagai penentu kebijakan publik di daerah menghasilkan kombinasi kebijakan yang terintegrasi, sehingga secara keseluruhan berdampak positif bagi terjaganya harga barang pokok bagi masyarakat.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Gorontalo Sumanti Maku saat memimpin Rapat Koordinasi TPID Kabupaten Gorontalo, di ruang pola Kantor Bupati Gorontalo, Kamis (11/2).
Rakor TPID dengan agenda membahas gejolak harga komoditas pangan dan pengaruh kebijakan harga BBM bersubsidi tersebut dihadiri oleh semua keangotaan TPID Kabupaten Gorontalo.
Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Gorontalo Cokro Katili mengatakan, saat ini di wilayah Kabupaten Gorontalo tidak ada penimbunan stok beras. Yang ada hanyalah kekurangan stok beras di pasaran.
“Kenaikan harga beras di pasaran, khususnya di Kabupaten Gorontalo, terjadi karena beberapa wilayah penyuplai beras mengalami gagal panen, hingga berdampak pada naiknya harga beras, karena stok di pasaran berkurang,” kata Cokro.
Menanggapi hal tersebut dari pihak Bulog mengatakan, bahwa untuk mengatasi kelangkaan beras di pasaran yang berdampak pada naiknya harga beras, maka pihak Bulog akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk mengelar Operasi Pasar.
“Kami akan melakukan operasi pasar di pasar-pasar dengan menawarkan kualitas beras yang lebih baik,” katanya.
Hal ini dilakukan krenak niat beli warga terhadap beras yang coba dijajakan oleh pihak Bulog dengan kualitas yang kurang baik pada operasi pasar sebelum-sebelumnya menurun bahkan hampir dikatakan tidak ada pembelinya.
Kabag Ekonomi Ibrahim Jantu juga mengatakan, rapat koordinasi di tataran teknis pada tingkat pelaksana dilakukan secara rutin sekali dalam sebulan, untuk membahas berbagai isu terkait perkembangan harga di daerah dalam bulan berjalan.
Setelah mendengarkan beberapa penyampaian bahkan solusi dari masing-masing keanggotaan TPID Kabupaten Gorontalo, maka Rakor tersebut mengambil kesimpulan bahwa, TPID sepakat akan tetap fokus dalam mengawal gejolak harga yang terjadi dipasaran khususnya komoditas pangan.
“Dari hasil Rakor, ditarik kesimpulan bahwa kedepan TPID tidak hanya menyasar persoalan yang memicu gejolak harga melalui pendekatan yang bersifat jangka pendek, namun secara bertahap direncanakan mulai menyentuh pada solusi atas berbagai persoalan yang bersifat struktural seperti peningkatan produktivitas, kelancaran distribusi, dan struktur pasar yang efisien,” kata Sumanti. (mc kab gorontalo/toeb)