Polda PB Gelar Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme

:


Oleh MC Kabupaten Manokwari, Sabtu, 13 Februari 2016 | 07:51 WIB - Redaktur: Tobari - 213


Manokwari, InfoPublik - Polda Papua Barat, Selasa (9/2), mengelar sosialisasi paham radikalisme dengan mengusung tema “meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan untuk mencegah Paham Radikal (ISIS) di Provinsi Papua Barat”.

Sosialisasi yang dilaksanakan di swiss Belhotel ini, dihadiri Wakapolda Papua Barat, Kasat Brimob Polda Papua Barat, Kapolres Manokwari, MRP-PB, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, mahasiswa, dan pemerintah Provinsi, dengan menghadirkan 2 narasumber, dari kepala BIN Papua Barat dan Kepala Kanwil Kementrian Agama Provinsi Papua Barat.

Kapolda Papua Barat, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wakapolda Kombespol Drs Pertus Waine, mengatakan sosialisasi ini merupakan langkah yang strategis dalam mewujudkan kondisi kehidupan masyarakat yang aman, khususnya dalam menjaga situasi kamtibnas, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

Menurutnya, kegiatan pencegahan paham radikalisme, merupakan penjabaran dari pelaksanaan HUT Polri tahun 2015/2019, tentang Satuan Tugas Operasi Kontra Radikalisme dan Deradikalisasi yang merupakan langkah protap, pencegahan terhadap pemahaman paham yang bertentangan dengan jati diri bangsa dan juga prinsip dasar agama.

Negara kita menjunjung tinggi nilai Pancasila. Dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, dalam meciptakan kondisi yang kondusif, Polri tidak bisa bekerja sendiri, namun butuh dukungan dari elemen masyarakat, TNI dan Instansi Pemerintah.

“Oleh karena itu pencegahan penyebaran paham radikalisme perlu sinergitas antara semua pihak terkait, sehingga paham tersebut dapat kita cegah dan tidak merusak ideologi,” tuturnya.

Ditambahkan, pelaksanaan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan hasil positif bagi masyarakat, khususnya masyarakat di Provinsi Papua Barat, agar turut serta mencegah masuknya paham radikalisme, serta dapat membentengi diri untuk tidak terpengaruh dengan propaganda kelompok serta tidak menjadi simpatisan kelompok radikal tersebut. (mkr/infokom/toeb).