:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Jumat, 12 Februari 2016 | 09:54 WIB - Redaktur: Tobari - 475
Semarang, InfoPublik - Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo menyatakan pelantikan bupati/ walikota terpilih dan wakilnya akan dilakukan serentak pada 17 Februari 2016. Pelantikan dilaksanakan di ibukota provinsi masing-masing.
“Untuk 209 bupati/ walikota yang tidak ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) dilantik pada 17 Februari oleh gubernur masing-masing, di ibukota provinsi,” katanya usai menghadiri Seminar Nasional Perlemen Modern di Gedung Ghradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis (11/2).
Setelah itu mereka diundang ke Jakarta untuk menerima pengarahan dari presiden, sejumlah menteri dan Lemhannas, agar mereka mempunyai pola pikir dan satu komando utuh.
Untuk pilkada yang masih bersengketa, imbuhnya, akan dilantik setelah ada keputusan MK. Mendagri Tjahyo menyebut masih ada satu gubernur, yakni gubernur Sulawesi Barat, dan sekitar 20 kepala daerah yang belum bisa dilantik.
“Karena UU Pilkada mengamanatkan tidak boleh dipotong atau dikurangi satu hari pun maka mereka akan dilantik pada bulan Juni. Ada satu gubernur, yaitu Gubernur Sulawesi Barat, kemudian ada sekitar 20 bupati/walikota yang berakhirnya Juni,” katanya.
Disinggung mengenai kepala daerah terpilih yang tersandung masalah hukum, Mendagri Tjahyo menyampaikan, selama status yang bersangkutan masih tersangka atau diadukan ke penegak hukum, tetap dilantik. Kalau sudah ada keputusan hukum dan statusnya terdakwa, akan dicopot.
Sementara itu, pada 17 Februari nanti, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP akan melantik 17 bupati/walikota dan wakilnya di Lapangan Pancasila, Simpanglima Semarang.
Empat bupati/walikota lain belum bisa dilantik karena masih menghadapi gugatan di MK. Keempat bupati yang belum bisa dilantik adalah Bupati Pemalang, Sragen, Pekalongan, dan Wonosobo. (humas jateng/Mcjateng/toeb)