:
Oleh Prov. Riau, Jumat, 12 Februari 2016 | 10:07 WIB - Redaktur: Tobari - 437
Rengat, InfoPublik – Banjir mulai merambat ke Kabupaten Indragiri Hulu, dan sebanyak 170 rumah yang dihuni 719 jiwa sudah terendam dan tidak memungkinkan akan bisa dihuni lagi.
"Dalam tiga jam saja saya duduk di desa Pematang ini, sudah 10 cm kenaikan air yang mengakibatkan ratusan rumah yang ada terendam dan kami harus menyiapkan pengungsian karena rata-rata ketinggian air pada jalan saja sudah mencapai 1,5 meter,” ungkap camat Batang Peranap, Suhadi, Kamis (11/2).
Dikatakan Suhadi, sebanyak 170 rumah yang dihuni 719 jiwa sudah terendam dan tidak memungkinkan akan bisa dihuni lagi. Maka dari itu sudah disiapkan pasar Pematang, yang memang sedikit lebih tinggi keberadaannya, sebagai lokasi pengungsian.
Namun warga belum ada yang bersedia untuk ditempatkan di pengungsian dan mereka masih bertahan pada rumah masing-masing.
Menurutnya, akses jalan menuju tiga desa yakni Selunak, Pematang dan Koto Tuo sudah tidak bisa dilalui lagi yang mengakibatkan desa tersebut terisolir. Bahkan beberapa fasilitas ibadah, seperti mesjid, juga sudah ada yang terendam air.
Selain itu juga siswa sekolah terpaksa diliburkan, meskipun sekolah mereka belum terendam, namun akses jalan menuju sekolah tersebut sudah tidak lagi bisa dilalui karena ketinggian air yang mencapai 1,5 meter.
Diungkapkannya, Batang Peranap bisa saja lumpuh, terutama lima desa yang ada yakni Selunak, Pematang dan Koto Tuo yang memang sudah lumpuh. Ditambah dengan desa Suka Maju dan Pematang Benteng, termasuk pusat pemerintahan kecamatan.
Hal ini mengingat jalan utama menuju kecamatan Batang Peranap dari Peranap atau keluar sudah juga digenangi air hingga ketinggian 40 cm.
"Untuk sepeda motor sudah tidak lagi bisa melaluinya, karena jika dipaksanakan bisa saja mati mendadak di tengah perjalanan karena kemasukan air,” ujarnya. Sementara itu, banjir juga sudah melumpuhkan enam desa di kecamatan Peranap.
Dikatakan Camat Peranap, Azwarno, enam desa/kelurahan yang sudah banjir di antaranya Keluarahan Baturizal Hulu, Baturizal Hilir, desa Baturizal Hilir, Setako Raya Raya, Pauhranap dan desa Ketipo Puro.
Untuk fasilitas umum, SD 013 Setako Raya sudah tidak lagi bisa lagi dijalankan aktifititas belajar, ungkapnya.
Mengingat sudah mulainya musibah banjir melanda Indragiri Hulu, Pj Bupati Inhu Kasiarudin dan Sekda Inhu yang baru saja dilantik Agusrianto, beserta SKPD terkait dan Forkopimda langsung melakukan pemantauan ke lapangan, Kamis (11/2).
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu Arifwan menyatakan bahwa sejauh ini belum lagi didapat data pasti dampak musibah banjir ini.
"Baru laporan sudah terjadinya banjir di dua kecamatan tersebut. Maka kami akan langsung melakukan pendataan dilapangan, untuk bisa mengambil langkah-langkah selanjutnya, ungkap Arif.(MC Riau/ana/toeb)