:
Oleh Prov. Riau, Jumat, 12 Februari 2016 | 09:42 WIB - Redaktur: MC PROV RIAU - 235
Bangkinang, InfoPublik – Sebanyak 11 dari 21 kecamatan di Kabupaten Kampar terendam banjir, dan sekitar 146 sekolah serta 23.738 rumah dan KK terendam banjir akibat luapan sungai Kampar. Banjir ini dinilai sebagai yang terbesar setelah banjir serupa yang terjadi pada tahun 1978.
Untuk mengejar ketinggalan mata pelajaran, Disdik Kabupaten Kampar akan menambah jam belajar pasca banjir nanti.
Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Kampar Nasrul, S.Pd.M.Pd, melalui Sekretaris Dinas Dikbud Edi Rusmana, kepada wartawan, Kamis (11/2), mengatakan, bahwa akibat banjir yang menenggelamkan 11 kecamatan di Kabupaten Kampar ratusan sekolah terpaksa terhenti melaksanakan proses belajar dan mengajar.
"Sebanyak 146 sekolah mengalami kerusakan, di antaranya PAUD, kelompok belajar, TK sekitar 54 unit, SD/MI sebanyak 77 unit, dan SMP/MTS, SMA, Ponpes sebanyak 15 sekolah,” kata Edi.
Dalam menyikapi bencana banjir akibat luapan sungai Kampar tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan kebudayaan (P&K) Kabupaten Kampar telah mengimbau seluruh kepala UPTD dan sekolah terkena bencana untuk melakukan tindakan preventif. Jika tidak memungkinkan untuk belajar, maka sekolah diliburkan.
Dinas P&K Kabupaten Kampar mengimbau agar seluruh orang tua menjaga anak-anaknya. Para siswa diharapkan tidak main diluar yang membahayakan diri dari ancaman bencana banjir, ungkap Edi.
Menyikapi ketertinggalan pelajaran bagi siswa yang terpaksa libur akibat bencana banjir tersebut, Dinas P&K Kabupaten Kampar akan meminta kepada sekolah yang libur untuk menambah jam belajar bagi siswa. Sehingga ketertinggalan pelajaran dapat dikejar, ungkap Edi. (MC Riau/Ajep/toeb)