:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 11 Februari 2016 | 16:11 WIB - Redaktur: Tobari - 413
Demak, InfoPublik - Naiknya batas air laut yang diiringi penurunan permukaan tanah di sejumlah wilayah pesisir utara Demak, membuat perumahan warga yang berada di kawasan tersebut selalu terkena banjir rob. Tak sedikit bangunan yang terendam hingga 15 tahun lebih tanpa ada perbaikan infrastruktur.
Seperti kediaman Warsipah dan Nasikin di Jalan Nyangkringan, Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung Demak. Rumah mereka bertahun-tahun berada di tengah-tengah hamparan banjir rob, tanpa akses dan dana untuk merehabilitasi rumah. Mereka pun sudah pasrah dengan kondisi yang terjadi.
Mengetahui kondisi tersebut, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang meninjau Desa Sriwulan, Rabu (10/2), menginstruksikan agar paradigma bantuan yang diberikan diubah. Sebab, kalau hanya dibantu dengan diurug dan ditimbun, persoalan banjir tidak akan selesai.
“Makanya 2016 kami menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk mengatasi rob. Dan 2017 nanti mulai kita kerjakan,” kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Secara teknis, Ganjar menjelaskan, hal utama yang harus dikerjakan adalah cara menahan agar air laut tidak masuk ke daratan. Untuk menahan abrasi gelombang air laut, dia berpendapat, idealnya dengan sabuk pantai atau seawall sepanjang 15 kilometer melewati garis pantai pesisir utara Demak.
Setelah air laut turun, langkah selanjutnya adalah melakukan reklamasi pantai dan melebarkan kawasan yang terkena abrasi. Sementara, untuk membantu warga miskin yang ada di sekitar kawasan tersebut, pemerintah akan melakukan intervensi dengan memberikan bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau membantu anak-anak dari keluarga miskin untuk tetap bisa sekolah.
Lurah Desa Sriwulan, Zamroni, saat berdialog dengan gubernur, mengatakan warga sebenarnya sudah diimbau untuk pindah ke tempat yang lebih baik. Namun mereka enggan dengan alasan sudah puluhan tahun tinggal di Sriwulan dan merasa betah.
“Bahkan pernah ada yang sudah pindah namun akhirnya kembali lagi kesini lantaran tidak kerasan ditempat yang baru,” kata Zamroni.
Lebih lanjut Zamroni menjelaskan, di wilayah kelurahannya terdapat 4.500 kepala keluarga dengan total warga sebanyak 15.000 penduduk. Mereka rata-rata berada di bawah garis kemiskinan dengan mayoritas pekerjaan adalah nelayan dan buruh serabutan.
Dalam roadshow tersebut, selain meninjau daerah yang terdampak banjir rob di Desa Sriwulan, Gubernur Ganjar Pranowo juga meninjau hasil kegiatan pembangunan rumah panggung (RTLH) di Kawasan Rehabilitasi Pesisir Desa Timbulsloko yang masih berada di kecamatan Sayung, Demak. (humas jateng/MCjateng/toeb)