Perjuangkan Asuransi Untuk Petani, Menteri Pertanian RI Langsung Setuju

:


Oleh MC Prov Gorontalo, Kamis, 11 Februari 2016 | 13:46 WIB - Redaktur: Kusnadi - 427


Gorontalo, InfoPublik - Perjuangan Gubernur Rusli Habibie untuk mensejahterakan masyarakat petani, mendapat sambutan hangat dari Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam di Kementerian Pertanian, kemarin, Rusli Habibie menyampaikan gagasannya untuk memperjuangkan asuransi para petani, khususnya petani padi. Menteri bahkan merespon baik program tersebut, dan langsung setuju dengan usulan gubernur.

“Saya sudah menyampaikan usulan ini kepada beliau, dan Alhamdulillah beliau setuju dan merespon dengan baik hal ini. Hanya saja untuk saat ini, asuransi  baru untuk petani padi, untuk petani jagung dan lain lain, nanti menyusul kemudian,” kata Rusli.

Diungkapkan bahwa untuk asuransi nanti, petani akan membayar premi sebesar Rp36 ribu setiap bulannya untuk lahan satu hektar, dimana angka ini dirasa cukup kecil dan bisa dibayar oleh para petani.

“Kenapa mereka harus diberikan asuransi, karena setiap musim tanam, pasti para petani membutuhkan modal yang cukup besar sehingga kebanyakan dari mereka malah meminjam dari tengkulak. Nah,petani padi sangat riskan dengan kegagalan panen yang disebabkan oleh hama dan kekeringan, sehingga asuransi ini dimaksudkan  untuk mengganti tanaman padi petani yang gagal panen, sehingga mereka tidak mengalami kerugian. Hal ini akan segera kita tindak lanjuti dengan pihak asuransi untuk segera mendaftarkan petani padi yang ada di Gorontalo,” jelasnya lagi.

Selain membahas masalah asuransi, pertemuan kemarin juga membahas tentang pemerintah pusat yakni stop impor. Rusli mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung program tersebut, tetapi harus dibarengi juga dengan peningkatan produktivitas di daerah.

“Saya gubernur yang paling setuju untuk program stop impor di daerah, tapi infrastruktur dan lain-lain didaerah haru dipersiapkan terlebih dahulu. Contohnya jagung, kita tidak bisa impor tapi kalo kita tidak punya persediaan jagung di daerah, bagaimana kebutuhan untuk pakan ternak dan lain-lain. Saya sampaikan kepada menteri setuju dengan itu, tapi infrastruktur harus dimajukam dulu. Contohnya irigasi, sudah puluhan tahun dan harus dibenahi dulu karena sudah sangat mengganggu produksi pertanian. Berikutnya tentang pengadaan bibit dan pupuk harus tepat waktu, jangan nanti sudah selesai musim tanam, baru bantuannya diberikan,” pungkasnya. (cm prov gorontalo/Kus)