:
Oleh MC Prov Gorontalo, Kamis, 11 Februari 2016 | 13:32 WIB - Redaktur: Kusnadi - 762
Gorontalo, InfoPublik - Program budi daya perikanan terus dikembangkan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Salah satunya adalah pengembangan udang vaname (litopenaesus vannamei), jenis udang introduksi yang belakangan ini banyak diminati untuk dibudidayakan karena potensinya yang sangat baik. Udang jenis ini juga kwalitas ekspor.
Untuk mengembangkan budidaya vaname, pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo membuat program kampung vaname (KaVe) yang nantinya akan dipusatkan di Boalemo, Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo Sutrisno, Ap.M.si kepada Gorontalo Post menjelaskan, kampung vaname nantinya menjadi percontohan pengembangan udang vaname di Gorontalo.
“Untuk sementara memang kita fokuskan dulu pada tiga titik di tiga daerah (Boalemo, Pohuwato, Gorontalo Utara),” jelas Sutrisno.
Program percontohan ini adalah melalui tambak budidaya udang intensi tambak plastik (Busmetik), dimana tambak buatan yang dilapisi plastik.Metode ini dinilai sederhana dan membuat udang cepat tumbuh.
“Tiga bulan sudah bisa dipanen, jumlah produksi meningkat dibanding dari tambak biasa,” ujarnya.
Percontohan budidaya udang vaname melalui Busmetik sudah dilakukan di Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta, Boalemo.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Rusli Habibie melakukan penaburan benih di tambak Busmetik.
“kita pastikan Maret sudah panen, dan Insyaallah pak Gubernur juga yang akan melakukan panen,”paparnya.Hasilnya kata Sutrisno akan langsung di eksport ke Jepang. “Sudah ada eksportirnya CV Lautan Sakura,” paparnya.
Harganya cukup menggiurkan, per 4 Februari 2016 lalu, harga vaname untuk size 30 ekor per kg mencapai Rp76 kg. “Size 40 ekor per kg Rp 66 ribu,” ujarnya.(mc prov gorontalo/Kus)