:
Oleh MC Kabupaten Bojonegoro, Kamis, 11 Februari 2016 | 10:46 WIB - Redaktur: Tobari - 464
Bojonegoro, InfoPublik - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta kepada pemerintah pusat melalui Dirjen Peternakan untuk meninjau kembali kebijakan impor sapi yang dilakukan tahun ini.
"Dengan adanya impor sapi di Indonesia, maka akan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat kecil terutama peternak," ujar Sekretaris Komisi B, Lasuri, Rabu (10/2).
Bahkan, masyarakat menjadi resah dengan banyaknya sapi impor dari Australia yang mulai masuk wilayah Bojonegoro. Kondisi ini membuat harga sapi lokal menjadi anjlok. "Padahal mata pencaharian mereka hanya bertani dan beternak," imbuhnya.
Pihaknya berharap, pemerintah dapat mengambil langkah bijaksana demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Karena, dengan mengimpor sapi akan berdampak buruk terhadap perekonomian.
Dikutip dari Tempo.co menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengemukakan, pemerintah telah menetapkan perhitungan volume impor tahun 2016 sebanyak 600.000 sapi dan pemasukan impornya akan lebih banyak di kuartal pertama.
Pada kuartal pertama jumlah sapi bakalan yang akan diimpor mencapai 200.000 sapi, kemudian kuartal kedua sebanyak 150.000 sapi berdasarkan perhitungan memasuki hari-hari besar.(MC Bojonegoro/toeb)