:
Oleh MC Kota Bengkulu, Rabu, 10 Februari 2016 | 19:21 WIB - Redaktur: Tobari - 166
Bengkulu, InfoPublik – Banjir tak hanya merendam 30 hektare sawah di Kecamatan Rimbo Pengadang, tepatnya di wilayah Desa Teluk Dien, tapi di Kecamatan Lebong Selatan sekitar 35 hektare sawah juga terendam banjir. Sehingga total sawah warga yang menjadi korban hujan deras beberapa hari belakangan menjadi 65 hektare.
Dari 35 hektare sawah yang terendam di Kecamatan Lebong Selatan, 10 hektare di antaranya rusak parah dan terpaksa harus dilakukan tanam ulang, lantaran tertimbun material pasir yang hanyut dari arus banjir. Ini juga mengakibatkan para petani di wilayah tersebut harus mengeluarkan biaya lagi.
Petani Desa Suka Sari Kecamatan Lebong Selatan, Tiar (35), menuturkan, akibat meluapnya aliran sungai Ketahun, merendam sawahnya yang baru selesai tanam sekitar 2 minggu lalu. Kondisinya kini rusak parah. Dari luas sawah 2 hektare, hanya terdapat beberapa bidang sawah yang selamat karena tidak terkena banjir.
Banjir juga mengakibatkan areal persawahan tertimbun, karena banjir juga membawa material pasir. Hal ini mengakibatkan sebagian padi yang baru kita tanam rusak, keluh Tiar.
Ditambahkan Tiar, banjir memang selalu terjadi di sepanjang aliran sungai Ketahun saat musim penghujan tiba. Hanya saja banjir yang terjadi Selasa (9/2) bisa dibilang banjir terparah yang terjadi 3 tahun belakangan.
“Ya mau bagaimana lagi, terpaksa harus mulai dari awal lagi untuk mengganti tanaman padi yang rusak ini. Selain menambah waktu, juga harus tambah biaya,” ujar Tiar pasrah.
Sementara itu, Perwira Penghubung Kodim 0409 Lebong Mayor Inf. Sisrahmat, SH didampingi Komandan Koramil 02 Lebong Selatan Kapten Inf Nama Simamora melalui Babinsa Serma Suparman mengatakan, saat ini air sudah mulai surut, tapi lahan sawah tetap saja rusak lantaran terkena banjir.
Air yang merendam sawah ketinggiannya antara 50 Cm hingga 100 Cm atau satu meter, ungkapnya. (Mc Kota Bengkulu Admin/sesi/toeb)