:
Oleh MC Kota Makassar, Rabu, 10 Februari 2016 | 08:37 WIB - Redaktur: Tobari - 681
Makassar, InfoPublik - Walikota Makassar Moh. Ramdhan “Danny“ Pomanto turun langsung ke pemukiman warga melakukan pengasapan atau fogging untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di kota Makassar, seperti terlihat di salah satu lorong di Kecamatan Mariso, Selasa (9/2).
Danny, yang didamping Sekda Kota Makassar Ibrahim Saleh dan Kadis kesehatan kota Makassar Naisya Tun Azikin, menyisir lorong pemukiman warga dan mengasapi titik- titik yang berpotensi sebagai tempat bersarangnya nyamuk Aedes Aegypti.
“Sejauh ini kami belum mendengar ada warga Makassar yang terkena zika, namun kita lakukan antisipasi sejak dini. Apalagi jenis nyamuknya sama, jadi model pencegahannya tetap sama,” kata Walikota.
Hanya saja model fogging yang kita lakukan berbeda. Di Makassar kita terapkan fogging yang lebih sistematis, untuk memastikan nyamuknya betul-betul mati.
Selain melakukan fogging, Danny juga membagikan serbuk abate kepada warga untuk membunuh jentik nyamuk yang hidup di air yang tergenang.
Fogging itu kan hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, tidak mematikan jentiknya. Makanya kita lakukan penyuluhan tentang perlunya hidup bersih, termasuk membagikan serbuk abate.
“Kita juga sudah minta ke Dinas Pendidikan untuk memberikan penyuluhan kepada siswa-siswa sekolah. Jika kita hidup bersih kan nyamuk-nyamuk ini tidak akan berkembang,” kata Danny.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisya Tun Azikin saat di konfirmasi menyebut sudah ada 22 kasus DBD yang ditemukan di kota Makassar selama tahun 2016.
“Data dari seluruh puskesmas, ada 22 warga kita yang terkena DBD. Januari 16 kasus, sedangkan Februari ada 6 kasus. Sejauh ini, DBD tersebar di tujuh kecamatan. Namun kita tetap lakukan pengawasan di seluruh kecamatan ,“ ujar Naisya.
Menurutnya, saat ini Dinas Kesehatan kota Makassar menyiapkan serbuk Abate dan fasilitas fogging di 46 puskesmas di kota Makassar, jadi warga bisa akses secara gratis.
“Sejak bulan Oktober lalu kita sudah mulai lakukan fogging. Dan ini berlanjut hingga sekarang. Di Januari saja kita lakukan 80 kali fogging. Seluruh mobil home care kita juga kita siapkan, termasuk lakukan penyuluhan, baik itu di pemukiman warga, maupun penyuluhan lewat televisi ,“ ujarnya.
Naisya meminta kepada warga untuk segera mengakses pusat-pusat layanan kesehatan terdekat jika ada gejala panas. “Yang paling penting adalah pencegahan. Kami selalu tekankan untuk lakukan 3M, menguras, menutup dan mengubur. Karena percuma kita lakukan fogging kalau pola hidup kita tidak sehat,“ lanjutnya. (mc Makassar/toeb)