:
Oleh MC Kab Garut, Senin, 1 Februari 2016 | 09:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 890
Garut, InfoPublik - Penderita thalasemia di Kabupaten Garut masih cukup tinggi, saat ini tercatat lebih 250 orang. Hal ini menjadikan Garut sebagai daerah penderita thalasemia tertinggi di Jawa Barat.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari yang mengakui, penderita thalasemia di Garut masih banyak yang belum terdata.
“Mereka yang menderita thalasemia masih aktif melakukan transfusi darah. Dari data yang kita miliki ada sekira 250 orang yang masih berjalan melakukan trasfusi darah, sedangkan yang lainnya belum tercatat,” katanya, Minggu (31/1).
Dari data tersebut, menurutnya, belum tercatat ada penyandang thalasemia yang meninggal dunia. Dan pihaknya juga belum bisa mendata total keseluruhan karena banyaknya pemnderita yang sering melakukan transfusi di luar kota.
“Mereka yang melakukan transfusi ke luar kota belum terdata, begitu juga penderita yang meninggal akibat thalasemia,” katanya.Diakuinya, selama ini penyandang thalasemia banyak dipandang sebelah mata dan dikucilkan, namun pihaknya berbangga hati dengan adanya bantuan dari pihak bank swasta kepada para penyandang thalasemia.
“Alhamdulilah, anak-anak mendapatkan bantuan dari OCBC NISP, ini merupakan kegiatan rutin mereka. Kebetulan Garut yang terbanyak mendapatkan bantuan,” ujarnya.Kabupaten Garut, mendapat bantuan Rp50 juta untuk 25 penderita thalamsemia, dengan bentuk dana kesehatan dan dana pendidikan.
“Alhamdulilah, kita dapat bantuan yang terbanyak karena yang lain hanya mendapatkan untuk 10 orang saja. Bantuan ini berupa peralatan sekolah, peralatan makan dan dana kesehatan dan sangat membantu bagi para penyandang,” ujarnya. (MC.Kab.Garut/Eyv)