:
Oleh MC Kota Malang, Kamis, 28 Januari 2016 | 15:48 WIB - Redaktur: Tobari - 269
Malang, InfoPublik – Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang tak pernah berhenti berinovasi dan terus mengembangkan diri untuk bisa mencetak generasi muda Islami yang bisa memimpin peradaban dunia, dan kali ini secara resmi memulai pembangunan Ma'had bertaraf internasional SMA Islam Sabilillah.
Direktur LPI Sabillilah Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd mengungkapkan, dengan adanya Ma'had yang menggabungkan asrama dan pesantren ini, diharapkan pendidikan kepada siswa bisa semakin maksimal serta tidak hanya menjadi tempat tidur para siswa di malam hari.
“Dibangunnya Ma'had bertaraf internasional ini, merupakan realisasi janji kami kepada publik bahwa SMAI Sabillah lebih dari sekedar full day,” kata Prof Ibrahim, Rabu (27/1).
Ia menuturkan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan pelajaran pada jam sekolah normal saja, yaitu pada pagi hingga siang hari, tetapi siswa SMAI Sabilillah dididik selama 24 jam. Sekolah ini dirancang untuk bisa memberikan empat karakter yang menjadi unggulan.
Pertama, SMAI Sabilillah ingin menjadi wadah pembinaan siswa yang bisa menjadi umara dan ulama. Kedua, menciptakan alumni yang berwawasan internasional, tidak hanya sekedar nasional saja. Ketiga, mencetak ulama dan pemimpin yang berkarakter kuat. Keempat Ma'had yang dikelola secara profesional.
Untuk membangun Ma'had sendiri dianggarkan dana sebesar Rp18 miliar yang terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama dianggarkan biaya Rp8,8 miliar, lantai dua Rp5 miliar, dan lantai tiga sebesar Rp5 miliar. Saat ini pembangunan tahap pertama sudah dimulai, harapannya pada bulan Desember 2016 dan Januari 2017 sudah bisa ditempati.
"Dengan adanya Ma'had ini diharapkan bisa menjadi tempat ideal untuk mendidik siswa tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas," terang Ibrahim.
Gaya hidup yang akhir akhir ini sangat memprihatinkan seperti lesbian, gay, transgender, biseksual dan lain-lain, bisa menjadi ancaman yang sangat serius. Untuk itulah siswa harus benar-benar dididik dengan baik agar tidak salah dalam menyikapi kehidupan. (cah/yon/toeb)