Kabupaten Agam Bakal Miliki Hutan Desa Seluas 17.010 Hektare

:


Oleh MC Kab Agam, Kamis, 28 Januari 2016 | 12:43 WIB - Redaktur: Tobari - 204


Agam, InfoPublik – Kabupaten Agam bakal punya sepuluh hutan desa dengan luas keseluruhan 17.010 hektare, yang keberadannya tersebar di lima kecamatan yang ada di daerah itu, yaitu di Kecamatan Tanjung Raya, Baso, Kamang Magek, Palupuah, dan Kecamatan Palembayan.

Hutan desa ini telah diusulkan Dishutbun Kabupaten Agam kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, saat mengikuti Rakor Perhutanan Sosial di Hotel Mercure, Padang, Selasa (26/1). 

Hutan yang diusulkan menjadi hutan desa ini berada di Kecamatan Tanjung Raya yaitu di Nagari Koto Malintang, Koto Gadang, Koto Kaciak, Kecamatan Palembayan di Nagari Baringin, Salareh Aia dan III Koto Silungkang. 

Selanjutnya Kecamatan Baso di Nagari Simarasok, Kecamatan Kamang Magek di Nagari Kamang Mudiak dan Kecamatan Palupuah di Nagari Koto Rantang dan Pasia Laweh. 

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Agam Yulnasri, mengatakan, lokasi yang bakal dijadikan hutan desa ini sudah diusulkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat mengikuti rakor perhutanan sosial Provinsi Sumatera Barat di Hotel Mercure, Padang. 

Untuk membantu wujudkan hutan desa ini Dishutbun Kabupaten Agam bekerjasama dengan LSM yaitu Komunitas Konservasi Indonesia Warung Informasi (KKIWARSI) dan lainnya. 

"Dengan adanya huta desa ini nantinya masyarakat bisa mengelolanya dengan menanam buah-buahan dan kayu-kayuan tanpa merusak tanaman yang ada di dalam hutan tersebut," kata Yulnasri. 

Dikatakan Yulnasri, untuk pengelolaan hutan yang dilakukan masyarakat nantinya juga akan dikeluarkan perizinannya dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. 

Menurut Yulnasri, jika perizinannya sudah dikeluarkan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, masyarakat bisa menanam apa pun di hutan itu untuk mendorong pertumbuhan ekonominya dan pencegahan terjadinya bencana. 

"Mudah-mudahan masyarakat bisa mendukung kegiatan ini dan ikut serta untuk mengelola hutan ini nantinya," harap Yulnasri. (mcagam/toeb)