Hutan Sebagai Sumber Oksigen Di Kampar Mesti Dijaga

Kampar, InfoPublik - Hutan merupakan sumber oksigen yang senantiasa dihirup oleh manusia. Masyarakat Rumbio mengapresiasi PT. RAPP yang ikut melestarikan keberadaan hutan larangan adat Ghimbo Potai Kenegerian Rumbio Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Salah seorang anak kemanakan kenegerian Rumbio persukuan Domo, Saiful Basri, Rabu (27/1)  di hutan larangan adat Ghimbo Potai, menyampaikan apresiasi kepada PT. RAPP yang telah berkontribusi nyata dalam melestarikan hutan larangan adat Ghimbo Potai, yang terletak di pinggir jalan Bangkinang - Lipat Kain Desa Padang Mutung Kecamatan Kampar.

Hutan larangan adat Ghimbo Potai saat ini tetap terjaga keasriannnya sebagai sumber oksigen yang menjadi kebutuhan dasar yang senatiasa dihirup manusia. “Sehingga bagi masyarakat yang ingin menghirup udara segar dapat merasakan di kawasan hutan larangan adat Ghimbo Potai ini,” kata Syaiful. 

Hutan Ghimbo Potai saat ini juga menjadi tempat riset dan penelitian di bidang kehutanan bagi mahasiswa dan siswa. Pada hutan larangan adat Ghimbo Potai ditemukan berbagai macam jenis kayu, tumbuhan hutan dan berbagai macam jenis binatang satwa.

Hutan seluas  sekitar 100 haktare tersebut juga saat ini telah menjadi ekowisata bagi masyarakat yang menginginkan untuk merasakan kesegaran udara dan keasrian hutan.

Melalui media, Saiful mengimbau stakeholder lain, terutama pemerintah daerah, untuk mendukung penuh keasrian dan kelestarian hutan larangan adat Ghimbo Potai.

Saat ini hutan  Ghimbo Potai merupakan satu-satunya hutan di provinsi Riau khususnya kabupaten Kampar   yang berada di sekitar pemukiman masyarakat yang keasriannya  masih terjaga.

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kampar, melalui Dinas Kehutanan,  diharapkan dapat memberikan perhatian penuh terhadap kelestarian hutan larangan adat Ghimbo Potai.

Selain Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata juga diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terhadap hutan Ghimbo Potai dalam upaya untuk mengembangan hutan Ghimbo Potai sebagai kawasan ekowisata, ungkap Syaiful.(MC Riau/Ajep/toeb)