Gubernur Idamkan Sejarah Perjuangan Dicatat Secara Benar

:


Oleh MC Kalimantan Timur, Rabu, 27 Januari 2016 | 18:33 WIB - Redaktur: Tobari - 349


Samarinda, InfoPublik – Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengidamkan ada pihak terkait yang dapat mencatat sejarah perjuangan Indonesia di wilayah Kaltim secara benar. Sebab sejarah perjuangan yang ada, dinilai belum sepenuhnya menceritakan peristiwa heroik pergerakan merebut kemerdekaan di Kaltim. 

“Dari dulu mengidamkan sejarah dicatat secara benar. Dibuat dengan baik dan disusun secara jujur,” harapnya saat saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke 69, di Sangasanga, Rabu (27/1). 

Tujuan utamanya adalah meluruskan sejarah, karena banyak catatan sejarah yang tidak disampaikan dengan baik. Sebagai contoh sosok KH Abdul Gani. Sejauh ini belum tercatat dalam sejarah perjuangan. Padahal kala itu ia merupakan sosok kiai yang memimpin pergerakan, di Sangasanga dan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Menurut gubernur, catatan tokoh pergerakan perjuangan yang berjasa mewujudkan kemerdakaan seperti itu, yang harus dimasukan dalam sejarah. 

Sebagai generasi penerus sudah sepatutnya menghargai dan tidak melupakan sejarah. Karenanya harus ada catatan sejarah yang disusun dengan baik. Tidak hanya sejarah merah putih, tapi juga pemerintahan, sosial budaya, dan militer seperti sejarah Kodam. 

“Ini semua yang ingin dirumuskan.  Kita akan menunjuk tim idependen yang mampu melakukan itu,” sebutnya. 

Diakui, dulu cacatan sejarah dalam buku harian ayahnya sempat dipinjam Kodam untuk merumuskannya. Sebab ayah gubernur yang merupakan Camat pertama di Kaltim kala itu, mencatat secara rinci dari hari ke hari apa yang terjadi di Sangasanga, karenanya bisa dijadikan acuan. 

Bila terwujud, gubernur akan memasukan sejarah tersebut ke dalam muatan lokal kurikulum pendidikan. 

“Yang jelas Kaltim mempelopori ini. Membuktikan sejak dulu di Kaltim tidak pernah ada gerakan ingin memisahkan diri dari NKRI. Malah memiliki semangat berjuang tanpa membedakan kelompok kepentingan,” katanya sambil menyebut bahwa di Kalimantan tidak pernah ada gerakan young borneo seperti gerakan Young Ambon dan lainnya.(diskominfo kaltim/arf/yoyo/toeb)