Mantan Gafatar Asal Malang Tiba di UPTD Loka Bina Karya

:


Oleh MC Kota Malang, Rabu, 27 Januari 2016 | 11:39 WIB - Redaktur: Tobari - 495


Malang, InfoPublik -  Sebanyak 17 orang mantan anggota Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) asal Kabupaten Malang tiba di Kantor UPTD Loka Bina Karya Dinas Sosial, yang berlokasi di Jl. Banjarejo No. 97 Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Senin (25/1) malam.

Rombongan ini tiba dengan mengendarai bus yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang dengan mendapat pengawalan  dari aparat Kepolisian dan TNI selama perjalanan dari Surabaya ke Malang. Mereka terdiri dari enam orang laki-laki, empat orang perempuan dan tujuh anak-anak.

Terdeteksi satu orang laki-laki dewasa terkena diare yang disebabkan karena ketidakcocokan makanan. Selain itu, juga ada dua orang anak-anak yang terkena flu dan demam. Nantinya mereka akan mendapatkan pendampingan dan pengobatan dari dokter serta perawat yang akan disiapkan oleh pihak Pemkab Malang.

Beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Kepada Dinas Sosial Kabupaten Malang Dra. Sri Wahjuni Pudji Lestari kepada para wartawan. Ditambahkannya, para mantan Gafatar ini akan tinggal selama tiga hari di salah satu ruangan UPTD Dinas Sosial sebelum nantinya dipulangkan atau dikembalikan kepada keluarga mereka masing-masing.

Mereka juga akan mendapat pembinaan tentang wawasan kebangsaan, ideologi, dan keyakinan dalam beragama. Personel dari Polres, Kodim, MUI, dan Bakesbangpol Kabupaten Malang akan memberikan semua materi itu sesuai dengan bidangnya.

“Dengan demikian para mantan anggota Gafatar ini, nantinya bisa hidup normal dan diterima oleh masyarakat di lingkungan masing-masing,” kata perempuan berkacamata itu.

Saat ditanya tentang identitas kependudukan, menurut Yuni, sebagian dari mereka masih mempunyai identitas diri, dan sebagian lagi sudah tidak memiliki. Begitu juga dengan tempat tinggal, dari sebagian mereka masih mempunyai rumah dan sebagian lagi sudah tidak memiliki apapun.

“Bagi yang sudah habis-habisan, akan mendapat perhatian dari Dinsos setelah berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya. Ini tidak mudah, dan membutuhkan waktu secara bertahap,” sambungnya.

Jika para mantan anggota Gafatar ini tidak diterima oleh masyarakat atau ada sebagian masyarakat yang masih belum mau menerima, menurut Yuni, pihaknya juga akan melakukan pendampingan.

Dalam konteks ini, Dinsos akan bekerjasama dengan camat, lurah, Kementerian Agama, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat, agar berusaha semaksimal mungkin bagaimana caranya mereka bisa diterima di masyarakat.

“Namun kami berharap masyarakat bisa menerima mantan anggota Gafatar ini dengan baik, karena mereka pada dasarnya sama dengan anggota masyarakat lain,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho Sugianto mengatakan pihaknya bersama TNI, Pemkab Malang dan jajaran terkait lainnya, siap mengamankan mantan anggota Gafatar ini selama masa pembinaan Dinas Sosial. Dan untuk selanjutnya akan diserahkan sepenuhnya kepada Pemkab Malang.

Apakah nanti mantan anggota Gafatar ini mau dimutasi atau diikutkan transmigrasi atau yang lain, kepastiannya ada pada pemerintah daerah. Akan tetapi, yang pasti dari Polres Malang siap memberikan pengamanan kapan pun agar tidak sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Kami berharap semua berjalan lancar dan aman, sehingga tidak menimbulkan keresahan baru di masyarakat dengan adanya pemulangan mantan anggota Gafatar ini,” kata AKBP Yudo. (say/yon/toeb)