:
Oleh MC Kota Makassar, Rabu, 27 Januari 2016 | 11:19 WIB - Redaktur: Tobari - 600
Makassar, InfoPublik – Kota Makassar semakin kuat menancapkan identitasnya di kancah pergaulan dunia. Setelah sukses menggelar ASEAN Mayors Forum 2015, kali ini di dunia tekhnologi, Makassar dipercaya sebagai satu dari 600 kota di dunia menyelenggarakan Global Game Jame (GGJ) 2016.
Global Game Jame tersebut, akan diselenggarakan , secara serentak selama tiga hari, dari 29 hingga 31 Januari 2016.
GGJ adalah event tahunan membuat game terbesar di dunia, yang diadakan secara serentak di 600 kota di 78 negara dunia. Di Indonesia, ada sembilan kota yang di tunjuk sebagai penyelenggara, dan Makassar sebagai satu-satunya kota di luar pulau Jawa.
“Saya melihat ini kebanggaan untuk Makassar, termasuk juga kebaggaan kepada anak-anak muda kita yang kembali menunjukkan karakter muda Makassar yang sebenarnya, cerdas dan berani, termasuk di kancah dunia “ ujar Walikota Makassar Muhammad Ramdhan Pomanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/1).
Danny meminta seluruh developer game Makassar untuk tampil semangat membuat karya aplikasi game yang menarik tanpa meninggalkan karakter lokal Makassar.
“Ini event internasional, saya minta kepada anak–anak kita membuat game menarik dengan tetap memunculkan karakter lokal ini. Ini juga sinyal ke dunia Internasional bahwa sumber daya Makassar sudah siap dan tidak main-main dalam membangun smart city,“ lanjut Danny.
Sementara itu di tempat berbeda, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika kota Makassar Muhammad Ismounandar menjelaskan sejumlah persiapan yang dilakukan dalam menyambut event ini.
“Insya Allah kita siap. Termasuk lokasi yang dipilih yakni di rumah software Indonesia Makassar Technopark, yang ada di area kantor kami. Komputer dengan spesifikasi yang memadai untuk menjalankan aplikasi yang berat kita siapkan termasuk juga jaringan internet yang berkecepatan tinggi, “ ujar Ismounandar.
Pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk menyiapkan tenaga medis selama event berlangsung.
“Anak-anak kita itu akan bekerja di depan komputer selama tiga hari tiga malam tanpa jeda. Tentu saja daya tahan tubuh sangat riskan mengalami penurunan, oleh karenanya kita siapkan tim medis dari dinas kesehatan,“ lanjutnya.
Kendati pertama kali digelar di Makassar, namun animo developer game dan juga aplikasi di Makassar sangat besar menyambut acara tahunan ini. Bahkan, ada juga jammer (peserta) game yang datang dari luar developer.
“Animonya diluar dugaan, ada beberapa yang daftar di luar lingkaran game dev,” ungkap Fordyta Abubakar, organizer dari GGJ 2016 Makassar.
Selain membuat karya, lewat acara ini game developer memiliki kesempatan untuk berkumpul, menuangkan kreativitas, berbagi pengalaman, dan mengekspresikan diri dengan membuat game.
“Selama ini, mungkin kita hanya sering mendengar aktivitas developer game di Pulau Jawa saja. Namun bukan berarti developer game di luar Pulau Jawa hilang dari radar. Akhir-akhir ini, developer game asal Makassar pun mulai naik daun seperti Maningo dan Hi Clay,“ lanjutnya.
Sebelumnya, Maningo studio, game developer asal Makassar sukses meraih juara III pada ajang kompetisi game tingkat nasional yang digelar Institut Teknologi Bandung. (mc makassar/toeb)