:
Oleh MC Kota Banda Aceh, Senin, 25 Januari 2016 | 12:43 WIB - Redaktur: Tobari - 401
Banda Aceh, InfoPublik - Kota Banda Aceh selaku ibukota Provinsi Aceh, telah mencanagkan diri sebagai Cyber City. Hal ini dilandasi oleh semangat pemanfaatan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kebutuhan hidup dewasa ini.
Menjadikan Banda Aceh sebagai sebuah kota dengan kemudahan akses internet adalah harapan semua pihak. Karenanya, Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus memacu diri untuk mewujudkan akses informasi seluas-luasnya bagi warga dengan memanfaatkan TIK ini.
Saat ini Pemkot telah mampu menjejalkan berbagai informasi publik melalui internet. Selain itu ada banyak pelayanan publik yang hari ini sudah dapat dilakukan tanpa tatap muka alias Online.
Kita juga menargetkan penerapan TIK ini dapat dilaksanakan hingga ke level pemerintahan gampong (Desa), sehingga kualitas data dan pelayanan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.
“Tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua, memanfaatkan TIK untuk melayani kebutuhan warga Kota Banda Aceh,” ujar Asisten Administrasi Umum Setdakota Banda Aceh Nurdin S Sos, Sabtu (23/1).
Hal tersebut, dikemukakannya saat membuka sosialisai dan solusi internet bernuansa syariah bagi generasi muda Aceh di Aula lantai IV, Balaikota Banda Aceh. Pada acara ini juga dilakukan pengukuhkan Relawan TIK Kota Banda Aceh.
Kata Nurdin, TIK adalah keniscayaan masa kini. Dengan ketersediaan teknologi dan komunikasi yang mumpuni, telah membawa kemudahan bagi segala lini untuk berinteraksi dengan cepat dan mudah serta efektif. Dewasa ini, TIK telah menjadi kebutuhan utama bagi umat manusia.
Karena itu, mewujudkan aksesibilitas terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang mudah dan terjangkau adalah keharusan. Di samping itu, dengan kemajuan TIK ini, sejatinya dapat berbanding lurus dengan kemanfaatan positif dari hal ini.
“Selain itu, penting menjadi perhatian kita semua, bagaimana kemajuan TIK ini tidak pula memberikan dampak negatif yang dapat merusak moral dan perilaku generasi bangsa,” tambah mantan Kabag Pembangunan Setdakota Banda Aceh ini.
Banda Aceh sebagai model Kota Madani yang menitikberatkan pelaksanaan syariat islam pada semua lini, hendaknya menjadi perhatian dan didukung oleh semua pihak dengan segala daya dan upaya, dalam hal ini tidak terkecuali dengan pemanfaatan TIK.
“TIK sejatinya menjadi alat strategis dalam penyebaran syiar-syiar islami secara berkelanjutan. Dengan demikian, kita telah mampu menjadi pribadi yang senantiasa dapat memanfaatkan kemajuan dunia semata-mata hanya untuk amar ma’ruf dan nah mungkar,” tegas Nurdin.
Sementara itu, Ketua panitia Fakrullah Maulana menjelaskan kegiatan sosialisasi yang digelar berawal dari ide-ide dari teman-tema relawan TIK untuk bagaimana menghadirkan internet positif di Banda Aceh.
“Kita sadar bagaimana pengaruh negatif dari internet, karenanya perlu kita dorong semua pihak untuk menciptakan internet yang bernuansa syariah di kota Madani ini,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi dan pelantikan relawan TIK Kota Banda Aceh ini turut dihadiri Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangkary, para Camat, para Keuchik dalam Kota Banda Aceh, relawan TIK pusat dan komunitas IT di Banda Aceh. (Mkk/toeb)