Target Tanam Musim Rendeng Yakin Tercapai

:


Oleh MC Kabupaten Indramayu, Senin, 25 Januari 2016 | 09:29 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 349


Indramayu, InfoPublik-  Target tanam musim rendeng di Kabupaten Indramayu dipastikan tidak akan maksimal. Hal itu menyusul keterlambatan musim tanam rendeng (MT-1) tahun 2016. Hal itu terungkap dalam rapat kordinasi dan kunjungan lapangan Komisi B DPRD Indramayu di Kecamatan Kandanghaur, Minggu, (24/01).

Dijelaskan, musim tanam MT-1 dengan luas 144.544 hektare sampai saat ini baru mencapai 27 persen. “Kendala pada musim rendeng MT-1 ini adalah faktor pertanian yang belum maksimal, karena sebagian besar sejumlah irigasi belum teralisi air, mengingat curah hujan intensitasnya masih rendah,” ungkap salah seorang peserta rapat, Takmid.

Ia mengatakan, ada lima kecamatan di Kabupaten Indramayu yang sudah melakukan tanam rendeng. Kelima kecamatan tersebut yakni Kecamatan Terisi, Kroya, Gantar, Cikedung dan sebagian wilayah Kecamatan  Gabuswetan yang merupakan daerah tadah hujan. “Saat ini percepatan tanam baru mencapai 27 persen, namun kami masih optimistis karena sudah ada Waduk Jatigede,” jelasnya.

Namun demikian, kata Takmid, pihaknya tetap yakin  target musim tanam MT-1 di Kabupaten Indramayu akan tercapai dengan memaksimalkan kordinasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat kecamatan dan desa serta kabupaten.Di samping itu pihaknya juga sudah menyiapkan pengadaan benih serta obat-obatan untuk menunjang tercapainya target tersebut.

Sementara Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Indramayu, Ali Akbar mengatakan, dengan percepatan tanam saat ini yang baru mencapai 27 persen, maka pihaknya optimis jika pada Maret mendatang target tanam seluas 144.544 hektar akan tercapai. “Kalau baru 27 persen sementara waktu tinggal dua bulan lagi saya rasa target percepatan tanam musim ini tidak akan tercapai,” ucapnya.

Hal tersebut menurut Ali, mengingat percepatan tanam saat ini sudah mengalami keterlambatan dan rentang waktunya hanya tinggal dua bulan lagi. Menurutnya kendala tersebut bukan hanya dari factor ketiadaan air, dengan cuaca yang tak menentu, namun juga kordinasi antara pihak terkait seperti dinas pertanian serta PSDAP yang kurang maksimal.

“Saya lihat bukan hanya karena faktor air dan cuaca, melainkan juga karena pihak-pihak terkait yang bersinggungan dengan masalah pertanian kurang ada kordinasi yang sinergis, sehingga tidak adanya kesepahaman untuk melakukan percepatan musim tanam,” tuturnya. (MC.Kab.Indramayu/Eyv)