:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Senin, 25 Januari 2016 | 09:23 WIB - Redaktur: Kusnadi - 692
Cilacap, InfoPublik - Kampung Keluarga Berencana (KB) diperlukan di seluruh desa di Indonesia. Sebab, keberhasilan program KB akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan kesejahteraan keluarga pra-sejahtera untuk menuju yang lebih baik.
"Kampung KB akan membangun masyarakat yang sejahtera dari tingkat keluarga. Kita harus memperkuat dan merevitalisasi program KB dan keluarga sejahtera. Jangan hanya berhenti pada pencanangan, tapi harus ada aksi dan gerakan," ujar Wakil Gubernur Jateng Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat memberi sambutan pada pencanangan Kampung KB di Desa Tritih Wetan, Kecamatan Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap, Sabtu (23/1).
Menurut Heru, hal terpenting dari pencanangan Kampung KB adalah gerakan dari program-program KB yang mampu bersinergi dengan program pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan lainnya. Antara lain dengan sosialisasi, komunikasi, edukasi tentang program KB kepada masyarakat, serta pelayanan KB di tingkat desa.
Apalagi beberapa tahun ke depan, lanjutnya, Indonesia akan mengalami bonus demografi, yakni kondisi jumlah usia produktif lebih tinggi dibanding yang tidak produktif. Kondisi tersebut akan menjadi bencana jika kualitas hidup manusia Indonesia rendah. Namun sebaliknya, bonus demografi akan menjadi anugerah jika kualitas hidup manusia Indonesia tinggi.
"Kita saat ini tengah menghadapi suatu persoalan yang rumit yakni masalah kemiskinan. Angka kemiskinan Jateng masih tinggi atau sekitar lebih dari empat juta warga. Karenanya, dengan program KB diharapkan menjadi pintu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia Indonesia," harapnya.
Dia meminta, Kampung KB bisa dibentuk di setiap kecamatan hingga akhirnya satu desa memiliki satu Kampung KB. Bahkan, Heru berpendapat, idealnya
semua kampung atau desa di Indonesia menjadi Kampung KB," tandasnya.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiona (BKKBN) Pusat Dr Surya Chandra menjelaskan, Kampung KB merupakan salah satu program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun karakter bangsa Indonesia.
Dengan adanya Kampung KB, diharapkan manfaat program KB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah kategori miskin, padat penduduk, terpencil yang tersebar di Indonesia. Pelaksanaan program KB sekarang lebih difokuskan pada masyarakat tidak mampu dan tidak punya akses terhadap fasilitas kesehatan.
"Kegiatan pencanangan Kampung KB ini merupakan tindak lanjut dari program nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2016 yang lalu di Cirebon," katanya.
Menurutnya, partisipasi semua pemangku kepentingan dan masyarakat mutlak diperlukan dalam pembentukan Kampung KB. Termasuk, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Partisipasi juga akan sangat membantu kesuksesan program tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Surya Chandra menyampaikan apresiasi kepada Masyarakat Jawa Tengah terkait keberadaan Kampung KB di Tritih Wetan dengan nama Kampung Kencana. Ia tidak keberatan dengan istilah lain untuk menyebut Kampung KB karena merupakan kearifan lokal masing-masing daerah.
"Kampung Kencana ini adalah simbol dimulainya Kampung KB di seluruh Indonesia, khususnya di Jateng. Yang penting di setiap kampung mau menggalakkan KB dan pelaksanaannya bisa berkolaborasi saling mendukung antara satu instansi dengan sektor lain.Semua harus bergerak cepat melaksanakan program KB," katanya.
Kepala Desa Tritih Wetan, Disan mengatakan, Kampung KB yang dibentuk sejak November 2014 itu, sejak awal berdiri memiliki nama Kampung Kencana. Setelah adanya Kampung Kencana, peserta KB di Tritih Wetan naik dari 64,4 persen pada 2014 menjadi 77,41 persen pada akhir 2015. Begitu pula berdasarkan metode kontrasepsi yang dilakukan, juga mengalami peningkatan.
"Penggunaan kontrasepsi jangka panjang pada akhir 2015 naik menjadi 57,29 persen dibanding tahun sebelumnya hanya 32,9 persen. Hanya peserta KB pria mengalami stagnasi baik dari segi jumlah maupun metode yaitu kondom," katanya.
Selain peningkatan peserta KB dan metode kontrasepsi, Kampung Kencana juga telah membentuk sejumlah program pembinaan dan kesejahteraan masyarakat. Antara lain Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), pusat informasi dan konseling remaja, pelayanan KB, Bina Keluarga Lanjut (BKL), serta Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) seperti budidaya jamur tiram dan kerajinan tangan berbahan dasar limbah.
Sementara itu, seusai mencanangkan Kampung KB yang ditandai dengan menabuh kentongan, Wakil Gubernur melepas roadshow mobil unit penerangan KB yang akan menyebar ke 35 kota dan kabupaten se-Jateng, dilanjutkan dengan peninjauan Kampung KB dan berbagai kelompok binaan yang berlokasi di Jalan Pandawa, RW IV Tritih Wetan.(humas jateng/MCjateng/Kus)