JOB PPEJ Pastikan Bau Di Pad A Tidak Beracun

:


Oleh MC Kabupaten Bojonegoro, Kamis, 21 Januari 2016 | 13:46 WIB - Redaktur: Kusnadi - 558


Bojonegoro, InfoPublik  - Manajemen operator minyak dan gas bumi (migas) Lapangan Sukowati, Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) mengungkapkan, bau yang terpapar dalam proses water injection di Lapangan Sukowati bukan merupakan gas beracun atau yang mudah terbakar.

Meski demikian, menurut Field Admin Superintendent, JOB PPEJ, Akbar Pradima, karena bau yang timbul menyebabkan beberapa warga mual dan harus dilarikan ke rumah sakit, maka JOB PPEJ menghentikan program water injection agar bau yang ditimbulkan dalam proses tersebut hilang.

"Kami masih meneliti, untuk mendapatkan cara atau metoda agar proses pembakaran gas sisa pemisahan air tidak menimbulkan bau yang tercium bagi sebagian warga yang sangat mengganggu sampai pusing dan mual," ujarnya.

Namun, lanjut dia, pekerja lapangan JOB PPEJ yang berada dalam lokasi proses pemisahan air yang posisinya lebih dekat dengan water injection tidak merasakan hal itu.

"Demi menjaga ketenangan, kenyamanan dan ketentraman masyarakat kami menghentikan kegiatan water injection sampai diketahui penyebab munculnya bau yang dirasakan dan dapat dicarikan solusinya," lanjutnya.

Dijelaskan, dalam proses gas yang dibakar saat ini hanya sebesar 0,1 sampai 0,3 MMSCFD. Jumlah tersebut, lanjut Akbar, masih jauh di bawah ambang batas daripada ijin lingkungan yang diberikan kepada JOB PPEJ.

Selain memastikan bau yang timbul dan dihirup oleh warga bersifat tidak beracun dan tidak mudah terbakar, Akbar Pradima, juga memastikan bahwa manjemen JOB PPEJ terus memantau kesehatan masyarakat sempat yang terkena paparan.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ujarnya.

Dijelaskan, dalam proses water injection ini adalah mengandung unsur yang beragam dantaranya unsur karbonat dan sulfur. Ia menduga bau tidak sedap itu muncul akibat bau sulvur (belerang), karena memang belerang menimbulkan bau yang busuk.

"Karena proses water injection masih baru di lapangan Sukowati, masyarakat belum pernah merasakan atau mencium bau seperti ini, sehingga tubuh mereka merasa tidak nyaman. Sementara bagi orang yang sudah pernah atau biasa mencium bau tersebut merasakan sebagai hal yang biasa karena bersifat tidak berbahaya/beracun," jelasnya.

Akbar menegaskan, dalam proses water injection ini tidak terjadi kebocoran gas. Sebagaimana yang sempat beredar di masayrakat. "Ini adalah proses yang biasa dilakukan dalam water injection dan lainnya tidak memunculkan bau yang berlebihan sehingga bisa mengganggu," katanya.

Dalam proses pelaksanaan water injection, JOB PPEJ sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat atas kemungkinan kegagalan teknologi dan meminimalisir terjadinya resiko. Karena itu, dia menambahkan, dalam program ini JOB PPEJ menyiagakan ambulance dan tenaga medis di lokasi sekitar.

"Kami tetap memantau bagaimana kesehatan mereka, dan kami berharap bisa melanjutkan operasi normal kembali," paparnya.

Seperti diketahui, dalam proses water injection ini terdapat satu sumur injeksi air dimana airnya diperoleh hanya dari air yang terproduksi dari tiga sumur produksi di lapangan Sukowati. Sementara saat ini program yang dilakukan untuk dapat menambah atau menahan laju penurunan produksi dilakukan program perbaikan / kerja ulang (workover), dan program pemboran sumur baru belum dilakukan. Produksi gas JOB PPEJ sekarang sekitar 17 MMSCFD.(MC Bojonegoro/Kus)