:
Oleh MC Kab Agam, Kamis, 21 Januari 2016 | 12:57 WIB - Redaktur: Tobari - 364
Agam, InfoPublik - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Agam, menyalurkan bantuan dua unit sepeda kepada anak kurang mampu untuk memudahkan trasportasi belajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 17 Balai Ahad, Kecamatan Lubuk Basung, Senin (18/1).
Staf Baznas Kabupaten Agam, Dodi, mengatakan, sepeda ini diserahkan kepada Gugas (12) dan adiknya Resa Musyanto (9).
Penyerahan sepeda ini disaksikan langsung oleh kepala sekolah, majelis guru dan teman-temannya. Sepeda yang diserahkan ini untuk memudahkan untuk pergi ke sekolah, karena kedua anak ini menempuh jarak sekitar lima kilometer dari rumah ke sekolah dengan cara berjalan kaki.
"Anak ini merupakan anak dari pasangan Tusirman (50) dan Tinah (40) yang berasal dari Cilacap Jawa Tengah. Ia telah lama berdomisili dan telah memiliki KK di Lubuk Basung," katanya.
Setelah menyerahkan sepeda, Baznas langsung ke rumah untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan perekonomian orang tuanya. Namun setelah diketahui, pasangan Tusirman dan Tinah ini ternyata hanya tinggal di gubuk ukuran 3x4 meter yang menumpang di tanah orang.
Berdasarkan keterangan dari Tinah, anaknya berangkat kesekolah sekitar jam setengah enam atau jam enam. Namun terkadang ada orang yang berbaik hati untuk menumpangkan anaknya ke sekolah.
"Walau bagaimana pun, mereka harus bersekolah. Sebab semangat mereka untuk bersekolah sangat tinggi, bahkan di sekolah mendapat nilai yang bagus," kata Tinah.
Untuk kondisi rumah, tambahnya, kalau hujan turun air masuk ke dalam rumah dan ia pergi ke pondok yang bersebelahan dengan kandang kambing milik pemilik tanah yang berada di belakang rumahnya.
Dikatakan Tinah, untuk memperbaiki rumah tidak memiliki uang, sebab suaminya tidak memiliki pekerjaan, terkadang dibawa orang bekerja untuk meracun rumput dan membersihkan kebun. Sementara ia hanya menjaga warung kopi.
Mengenai hal tersebut, Baznas memberikan bantuan sebesar Rp4 juta untuk merehap rumah Tinah. Dengan mengingat ia tidak memiliki kendaraan dan keberadaannya pun jaun dari keramaian, maka Basnaz mencoba untuk membelikan bahan material dan diantarkan langsung ke lokasi.
"Jika bantuan itu berlebih, maka sisanya diserahkan untuk mengembangkan warung kopi supaya masukannya setiap hari bertambah," kata Agusmanto salah seorang staf Baznas yang juga ikut kelapangan.(mc agam/toeb)