:
Oleh Prov. Riau, Kamis, 21 Januari 2016 | 08:57 WIB - Redaktur: Kusnadi - 268
Bengkalis, InfoPublik - Tekad para wakil rakyat untuk membentuk Panitia Khusus Proyek Multiyears senilai Rp2,4 triliun akhirnya terwujud melalui rapat paripurna yang digelar, Selasa sore (19/1).
Sidang paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Zulhelmi. Dari eksekutif dihadiri Staf Ahli Bupati, Zulfan Heri. Sementara dari kalangan DPRD sendiri dihadiri lebih 2/3 anggota DPRD Bengkalis.
Terpilih sebagai Ketua Pansus Syahrial dari Fraksi Partai Golkar dengan Wakil Ketua Irmi Syakip Arsalan dari Fraksi Gabungan Persatuan Nurani Kebangsaan.
Ketua Pansus, Syahrial menyebutkan bahwa keinginan para anggota dewan untuk membentuk Pansus MY dilandasi semangat untuk membangun Negeri Junjungan lebih baik lagi ke depan. Bukan semata-mata membuat proyek dengan nilai triliunan, tapi kualitas dan progressnya kacau dan tidak termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“Alhamdulillah, pada Rapat Paripurna tadi sore, akhirnya keinginan kita untuk membentuk Pansus MY terealisasi. Kebetulan kawan-kawan dewan mempercayakan saya sebagai Ketua Pansus bersama Bung Irmi Syakip Arsalan sebagai wakil ketua dengan anggota Pansus sebanyak 13 orang. Totalnya ada 15 orang,” ujar Syahrial usai rapat paripurna.
Disebutkan pria yang juga Ketua Komisi II ini, tujuan dibentuknya Pansus MY bukan semata-mata untuk mencari kesalahan eksekutif dalam melaksanakan kegiatan. Tetapi dewan mengendus ada yang tidak beres dalam pelaksanaan mega proyek yang menyedot APBD Bengkalis dalam angka sangat besar tersebut.
Persoalan lain yang membuat dewan kecewa sambung Syahrial adalah ketidaktransparanan Dinas Pekerjaan Umum (PU) selaku leading sector proyek tersebut. Dinas PU disebutnya seperti menutupi soal progres, kualitas dan bobot pekerjaan di lapangan.
“Ada ketidaktransparanan dari Dinas PU kepada DPRD dan masyarakat Bengkalis soal pekerjaan dari enam paket MY tersebut. Termasuk soal paket jalan lintas Duri-Sungai Pakning yang batal dikerjakan, padahal sudah selesai lelang. Kita akan melakukan investigasi ke lapangan terkait kualitas dan bobot pekerjaan,” ujar Syahrial.
Politisi muda Partai Golkar tersebut juga menambahkan pansus akan menginvestigasi beberapa hal. Seperti pemberian conract change order (CCO) kepada rekanan, pekerjaan yang asal-asalan seperti di Pulau Rupat, Pulau Bengkalis yang diklaim selesai 100 persen tapi kualitasnya patut dipertanyakan serta paket jalan lingkar Duri Timur, Duri barat, Bukitbatu-Siak Kecil dan Duri-Sungai Pakning.(MC Riau/man/Kus)