:
Oleh Anwar/MC. Kabupaten Jeneponto, Rabu, 20 Januari 2016 | 19:43 WIB - Redaktur: Tobari - 648
Jeneponto, InfoPublik - Bupati Jeneponto Iksan Iskandar mengemukakan bahwa paham sesat di daerah menjadi ancaman bagi Negara, jika tidak mampu ditanggulangi secara bersama-sama oleh pihak keamanan, pemerintah, dan seluruh komponen masyarakat.
“Oleh karenanya, diperlukan sinergitas seluruh komponen masyarakat,” ungkap Bupati Iksan Iskandar pada acara Deklarasi Bersama tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan Ormas, dalam rangka menanggulangi perkembangan paham/aliran anarkis, radikalisme dan terorisme di Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang pola Polres Jeneponto, Rabu (20/1) tersebut, juga dihadiri oleh unsur muspida, pemerintah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ormas.
Selain itu hadir pula para kepala SKPD dan kepala pemerintahan kecamatan, lurah dan desa di lingkup Pemkab Jeneponto. Iksan Iskandar, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat strategis, bagi negara ini termasuk Kabupaten Jeneponto, mengenai penanggulangan dan penolakan gerakan anarkisme, radikalisme dan terorisme.
Bupati juga menguraikan bahwa program pemerintah pusat tentang gerakan Revolusi Mental dan program Gammara (Gerakan Bersama Menuju Masyarakat yang Ramah), menjadi bagian yang harus terintegrasi dalam penanggulangan paham sesat.
Dia menegaskan bahwa dua gerakan ini, diharapkan harus berjalan seiring dalam mendorong Jeneponto lebih baik kedepan.
Bupati berharap kekerasan dan masuknya aliran sesat di daerah ini, dalam pembinaan dan penanganannya sangat dibutuhkan sinergitas dengan seluruh komponen masyarakat untuk dapat menindaklanjuti di tingkat paling bawah.
Di tempat yang sama, Kapolres Jeneponto AKBP Joko Sumarno mengatakan bahwa pasca kejadian aksi teror di pusat, yang dipercaya adalah gerakan radikal yang dianggap teroris, maka diperlukan langkah-langkah di daerah.
Hal ini dilakukan, mengingat regulasi tentang gerakan teror saat ini, masih diperlukan perangkat yang lebih mumpuni dalam mengantisipasi masuknya gerakan anarkisme, radikalisme dan terorisme.
“Olehnya itu kegiatan deklarasi seluruh masyarakat pada hari ini menjadi momentum untuk menyatukan persepsi dan kesamaan pandangan terhadap upaya penanggulangan gerakan anarkisme, radikalisme dan terorisme, yang tidak tertutup kemungkinan membangun selnya di daerah ini,” ujar Joko Sumarno. (mc jeneponto/toeb)