:
Oleh Media Centre Kabupaten Jepara, Rabu, 20 Januari 2016 | 13:00 WIB - Redaktur: Kusnadi - 477
Jepara, InfoPublik - Jika di beberapa daerah Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan, maka di Jepara justru terjadi penurunan signifikan. Hal ini patut diapresiasi, mengingat AKI dan AKB (Angka Kematian Bayi) adalah salah satu indikator keberhasilan program pembangunan kesehatan.
“Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, ada 17 daerah yang mengalami kenaikan. Dan kita justru mengalami penurunan signifikan sehingga masuk 10 daerah terbaik di Jawa Tengah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Dwi Susilowati melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dokter M. Fakhrudin di kantornya, Selasa (19/1).
Di Jepara, penurunan AKI terlihat signifikan dalam dua tahun berturut-turut. Dari 26 kasus pada tahun 2013, jumlah AKI lalu turun ke angka 19 pada tahun 2014. Dan sepanjang tahun lalu turun lagi menjadi 11 kematian.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 1,1 juta jiwa, penurunan AKI ini merupakan prestasi istimewa karena beberapa daerah lain yang masuk 10 terbaik, memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih kecil dari Jepara.
“Andai ada hitungan prosentase AKI dengan populasi penduduk, kita yakin ada di jajaran tiga besar. Tapi memang tidak ada hitungan berdasar rumus ini,” tegasnya.
Prestasi ini mengejutkan jajaran kesehatan di Jawa Tengah karena semua program di Jepara tidak ditunjang dengan bantuan pembiayaan baik dari tingkat pusat, provinsi, maupun internasional. Semuanya murni dari pembiayaan APBD Kabupaten Jepara serta kontribusi swadaya jajaran kesehatan.
Bahkan, di Jawa Tengah terdapat enam kabupaten/kota terpilih yang mendapat bantuan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dari USAID. Daerah terpilih mendapatkan bantuan yang jumlahnya bisa mencapai sepuluh miliar rupiah.
“Tapi dari enam daerah itu hanya satu yang mengalami penurunan. Itu pun di bawah prestasi kita,” tambahnya lagi. (Jepara Kab, mc Jepara/Kus)