ESQ Kunci Sukses Turunkan AKI

:


Oleh Media Centre Kabupaten Jepara, Rabu, 20 Januari 2016 | 11:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 581


Jepara, InfoPublik - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinkes Jepara, dr. Fakhrudin mengatakan, keberhasilan Jepara menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dalam jumlah signifikan dua tahun terakhir  diraih dengan berbagai cara.

“Penurunan itu diraih, misalnya melalui kerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dengan Kemenag terkait konseling pranikah, optimalisasi dana bantuan operasional kesehatan ke puskesmas, dan pengadaan Hemafort untuk ibu hamil. Hemafort adalah kapsul  untuk peningkatan multivitamin, mineral, tambah darah, serta asam folat bagi ibu hamil,” katanya, baru-baru ini.

Namun program ESQ mandiri disebut memberi kontribusi signifikan pada performa pelayanan insan kesehatan di Jepara, sehingga AKI bisa ditekan. 

“Angkatan kedua ESQ yang berlangsung Sabtu dan Minggu pekan di Semarang, diikuti 200 peserta. Sedangkan angkatan pertama sudah berlangsung akhir tahun lalu. Mereka tidak hanya bidan praktik mandiri dan bidan PNS di jajaran DKK, tetapi lintas fasilitas kesehatan.

Hal itu seperti Puskesmas rawat jalan, Puskesmas Poned, RS Swasta, dan RSU Kartini yang menjadi RS Ponek, yaitu RS rujukan ibu dan anak” kata Fakhrudin lagi. Perwakilan pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang hadir pada acara tersebut, mengapresiasi kegiatan yang tahun ini dikoordinir ketua panitia Harini Dwi Cahyani. Apalagi kegiatan ini tidak dibiayai oleh pemerintah, melainkan iuran mandiri dari para peserta.

ESQ sukses merubah attitude pelayan kesehatan berparadigma mengabdi kemanusiaan, kegiatan ini akan ditiru Dinkes Provinsi untuk diterapkan di lingkup tersebut, sebelum dilakukan diseminasi program yang sama ke kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Kurang lebihnya, ESQ itu benar-benar merubah perilaku pelayan kesehatan terkait AKI/AKB sehingga membentuk karakter mereka mematuhi budaya lima langkah aksi yang dibutuhkan dalam menekan AKI/AKB. Kelimanya adalah kontak pertama dengan buku KIA, pemeriksaan ibu hamil secara terpadu, deteksi dini pada ibu hamil resiko tinggi, patuh terhadap prosedur operasional standar, dan mengkawal ibu hamil sampai lahir dan nifas,” tegasnya. 

Selain ESQ, setiap Jum’at juga digelar pengkajian kasus kematian ibu dan bayi, yang diberi label Jum’at AMP (Audit Maternal Perinatal).  Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sebab-sebab kasus AKI/AKB sehingga bisa diketahui upaya perbaikan kualitas pelayanan yang dibutuhkan.

Selain itu, terdapat forum diskusi yang diikuti lintas pelaku dan fasilitas kesehatan. Mereka terdiri dari perwakilan semua Puskesmas, RS, RSIA, dan DKK, yang membahas kasus rujukan mulai tingkat dasar sampai RS Ponek. Juga transfer ilmu-ilmu baru dari dokter spesialis anak serta dokter ahli kebidanan dan kandungan. Kegiatan ini pun tidak dibiayai APBD, namun bersumber dari dana swadaya lembaga kesehatan yang bergantian menjadi tuan rumah.

Sedangkan untuk bertukar informasi kasus dan pelayanan, ada grup Watsapp (WA) FKIA Jepara. Melalui media sosial dengan penanggung jawab dokter Fakhrudin ini, para pelaku kesehatan rutin bertukar informasi pelayanan dan kasus yang ditangani. Dengan demikian, melalui grup WA yang dikoordinir Markoto, pelaku kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat. Pada akhirnya usaha-usaha ini mampu menurunkan AKI dan AKB secara signifikan.

Kabupaten Jepara memang sukses melakukan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan begitu signifikan dalam dua tahun berturut-turut. Dari 26 kasus pada tahun 2013, jumlah AKI lalu turun ke angka 19 pada tahun 2014. Dan sepanjang tahun lalu turun lagi menjadi 11 kematian.(MC. Jepara/Eyv)