Warga Sumenep Berharap Tahun 2016 Tak Ada Lagi Pengangguran

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Senin, 11 Januari 2016 | 16:18 WIB - Redaktur: Tobari - 246


Sumenep, InfoPublik -  Sejatinya, peralihan tahun atau tahun baru menandakan bahwa usia alam semesta ini, khususnya kehidupan di alam dunia, bertambah tua. Sebaliknya, harapan manusia justru selalu muda alias selalu baru. Tak terkecuali di tahun 2016 ini, harapan-harapan kembali tertuang menjelang perubahan tahun.

Harapan-harapan tersebut jelas memerlukan laku kongkret dari setiap orang yang berharap sesuatu, agar tidak sekadar pepesan tanpa isi alias omong kosong.

Harapan itu sejatinya merupakan doa. Agama mengajarkan bahwa seseorang hanya menyandarkan harapan atau doa pada Sang Khaliq. Disamping itu kita diajarkan agar berikhtiar disamping berdoa.

“Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka berupaya untuk mengubahnya sendiri,”kata K Moh Raheli, pengasuh Majelis Dzikir Raudlatul Hikmah, desa Pandian pada Media Center, Senin (11/1).

Meski begitu, menurut Kiyai Raheli, tidak setiap doa dan ikhtiar itu selalu dikabulkan. Semuanya bergantung pada idzin Allah. “Oleh karenanya, setelah semua upaya itu dilakukan, maka selanjutnya kita hanya perlu tawakkal,”tambahnya.

Ketika ditanya mengenai harapannya di tahun baru 2016 yang sudah berjalan 11 hari, ayah 4 anak ini mengatakan, bahwa harapan yang paling utama ialah umat Islam bisa selamat dari pengaruh negatif jaman.

Menurut Kiyai Raheli, sebagaimana yang sudah dikabarkan oleh Rasulullah SAW, semakin lama jaman bukan semakin baik, sehingga imbasnya jelas pada manusia.

“Oleh karena itu, harapan saya sederhana saja, saya berharap umat Islam tidak mengikuti arus jaman. Dalam artian arus yang negatif. Jadi, intinya kita harus bisa melawan arus negatif setiap jaman,”jelasnya.

Sementara Nurul Hidayat, salah seorang guru di Sumenep mengatakan, bahwa harapan juga berfungsi sebagai motivasi hidup. Menurutnya ketika seseorang sudah tidak memiliki harapan, maka hal itu berefek pada timbulnya sikap pesimis, malah yang parah membuat seseorang kehilangan gairah hidup dan tujuan hidup.

“Tapi, yang perlu digarisbawahi di sini tidak sama antara harapan dan khayalan. Maknanya jelas beda. Harapan itu aktif dan dinamis, sedangkan khayalan itu pasif dan stagnan,”tambah guru Bahasa Indonesia ini.

Mengenai harapannya di tahun 2016, Nurul mengaku tidak muluk-muluk. Ia hanya berharap tahun 2016 lebih baik dari tahun 2015. Begitu seterusnya. Dan ini jelas merupakan harapan umum atau harapan semua orang.

“Oleh karena itu, kita hanya perlu optimis dan semangat. Yakin, ada kehidupan yang lebih baik yang menanti kita. Kita harus kejar dan raih. Tapi tentu jangan lupakan doa, itu di atas segala upaya,” katanya.

Sebenarnya kalau semua harapan itu ditampung, yang jelas akan melebihi jumlah manusia itu sendiri. Karena sangat mungkin harapan setiap orang tidak hanya satu, tapi sangat relatif banyak.

“Ya, tergantung setiap orang. Lain orang, lain harapan. Juga tergantung latar belakang, pendidikan, dan profesi. Dan juga tergantung status. Bagi yang masih single jelas berharap tahun ini segera mendapatkan jodoh,” kata Rifqil salah satu mahasiswa perguruan tinggi asal Sumenep sambil tersenyum.

Atau bagi yang berprofesi sebagai pegawai, karyawan dan lain-lain, banyak yang berharap karirnya sukses dan lain sebagainya. Kemudian yang masih nganggur, pasti berharap tahun ini bisa segera dapat kerja.

Mengenai harapannya sendiri, Rifqil mengaku, agar tahun ini proses kuliahnya lancar, dan ia berharap bisa mengamalkan ilmunya di Kabupaten Sumenep. Jadi, sebagai warga Sumenep, ia berharap bisa turut andil membangun Sumenep.

"Saya juga berharap di tahun 2016 ini pengangguran bisa tuntas. Bisa kita lihat, setiap tahun perguruan tinggi itu menelurkan ribuan sarjana. Namun ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada. Sehingga dampaknya banyak sarjana menganggur. Kita berharap tahun ini bisa teratasi.

Meski tentu hal itu tidak mudah. Tapi ya kita tidak boleh pesimis. Karena hidup itu masih koma, belum titik. Artinya bisa saja semuanya berubah tanpa kita duga. Namun tentu semua itu ada prosesnya,”katanya panjang lebar. (  Farhan/Esha/Fer/toeb )