:
Oleh Prov. Riau, Selasa, 5 Januari 2016 | 10:59 WIB - Redaktur: Tobari - 334
Bangkinang, InfoPublik - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kampar, Riau, tahun ini dipastikan bakal semakin menurun akibat defisit anggaran setelah adanya pemotongan Dana Bagi hasil (DBH) oleh pusat sebesar Rp694 miliar.
"Bahkan kabarnya ditambah lagi pemotonganya sebesar Rp98 miliar,” kata Bupati Kampar Jefry Noer saat memimpin rapat persiapan hari jadi Kampar ke-66 tahun 2016, dengan didampingi Sekda Kampar Zulfan Hamid beserta para Asisten, di ruang rapat Gedung Perkantoran Bupati Kampar, Bangkinang, Senin (4/1).
Namun walau dengan anggaran yang defisit, kita tidak boleh mengeluh, dengan anggaran yang defisit ini mari kita kencangkan ikat pinggang, katanya memberi semangat.
Jefry menambahkan, untuk tahun-tahun yang akan datang seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diminta untuk mencari sumber pendapatan baru yang nantinya mampu menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Karena saat ini, menurutnya, PAD Kabupaten Kampar dinilai masih belum maksimal. Selain hasil sumber daya alam yang belum dikelola dengan baik, juga ada perizinan seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pengelolaan parkir maupun penertiban galian C yang belum mengurus izin.
"Sumber PAD kita masih banyak yang jebol dan belum dikelola dengan baik, seperti perizinan, IMB, pengelolaan parkir, dan perizin galian C masih banyak yang pengelolaanya belum memiliki izin," kata Jefry. (MC Riau/hrd/toeb)