:
Oleh Prov. Riau, Selasa, 5 Januari 2016 | 12:00 WIB - Redaktur: Tobari - 404
Pasirpangaraian, InfoPublik - Sejumlah warga masyarakat Rokan Hulu (Rohul) merasa resah dengan seringnya pemadaman listrik di rumahnya dalam beberapa hari ini. Ari satu di antara warga Kepenuhan yang mengeluh akibat sering padamnya listrik di saat jam krusial belakangan ini.
Ia menambahkan, Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa mematikan listrik seperti "Minum Obat" yakni, tiga kali dalam sehari. Tentunya hal ini sangat meresahkan masyarakat, terlebih matinya di jam-jam krusial.
"Matinya seperti minum obat mas, tiga kali sehari. Seperti pagi sekitar pukul 06:00 WIB, siang sekira pukul 14:00, dan magrib pukul 18:30 WIB. Kalau kaya gini terus kan bisa rusak prabotan saya mas," katanya, Senin (4/1).
Dirinya berharap, pihak PLN Rohul bisa menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi, dan bagaimana solusinya. Pasalnya, bila hal ini dilakukan secara terus-menerus tentunya akan berdampak buruk bagi aktivitas masyarakat.
Ari menjelaskan, dalam sehari listrik bisa mati dalam tiga kali dalam rentan waktu mati sekitar setengah jam hingga satu jam. Hingga saat ini dirinya masih belum mengetahui apa penyebabnya.
"Semoga di 2016 ini PLN gak sering mati-mati lagi mas. Kan repot kalau mati-mati terus, waktunya istirahat eh malah mati lampu," ungkapnya.
Menanggapi keluhan masyarakat tentang seringnya listrik padam di sejumlah daerah di Rohul. Plan Maneger PLN rayon Pasirpangaraian Andi Prasetiawan menjelaskan, masalah pemadaman pada belakangan ini diakui dirinya memang terjadi.
Ia menambahkan, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik di sejumlah daerah yang ada di Rohul. Satu di antaranya ganguan jaringan yang disebabkan oleh pohon, tupai, kera atau monyet dan lain sebagainya.
Ganguan jaringan yang disebabkan oleh pohon, kera dan lainya itu, disebut dengan pemadaman tidak terencana, dalam hal ini pihaknya selalu mencari tahu dimana titik-tik yang terjadi ganguan.
Untuk selanjutnya melakukan perbaikan. Untuk memperbaiki jaringan yang disebabkan faktor alam. Pihaknya hanya membutuhkan waktu sekira 10 menit hingga 30 menit tergantung tingkat kesulitanya.(MC Riau/j/toeb)