Ribuan Ikan Mati Mengapung Di Sungai Kerumutan

:


Oleh Prov. Riau, Senin, 4 Januari 2016 | 11:25 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 266


Pelalawan, InfoPublik  - Sudah beberapa hari ini, masyarakat Pangkalan Malako Desa Tambun Kecamatan Bandar Petalangan serta Desa Dusun Tua Kecamatan Pangkalan Lesung kehilangan mata pencahariannya.

Pasalnya, satu-satunya Sungai Kerumutan yang menjadi mata pencaharian mereka diduga kuat telah tercemar limbah cair perusahaan perkebunan sawit PT Makmur Andalan Sawit (PT MAS) yang beroperasi di hulu sungai kerumutan.

Akibatnya, dalam beberapa hari ini ribuan ekor ikan mati mengapung disepanjang aliran sungai Kerumutan yang menghubungkan Desa Dusun Tua Kecamatan Pangkalan Lesung menuju Desa Tambun Kecamatan Bandar Petalangan.

"Ya, sudah sejak Kamis, (31/12) lalu, banyak ikan yang mati mengapung di sepanjang aliran sungai Kerumutan. Dan kalau dihitung-dihitung, warga sudah mendapatkan ratusan kilogram ikan yang mati mengapung serta ada yang masih hidup, akan tetapi kondisinya sudah lemah tidak kuat lagi disepanjang aliran sungai Kerumutan ini," ujar Ketua Kelompok masyarakat pengawas perikanan (Pokmaswas) Kecamatan Bandar Petalangan dan Pangkalan Lesung Saidina Ali, Minggu (3/11) kemarin via selulernya.

Diungkapkannya, bahwa temuan ikan mati tersebut pertama kali diketahui oleh warga di Desa Tambun Kecamatan Bandar Petalangan yang memberikan laporan kepada dirinya. Dan atas laporan tersebut, maka pihaknya bersama UPTD Dinas Perikanan Pangkalan Lesung langsung turun ke Sungai Kerumutan untuk mengambil sampel air dan ikan.

Selain banyak ikan yang ditemukan sudah menggelepar diambil warga Desa Dusun Tua Kecamatan Pangkalan Lesung, pihaknya juga mendapat laporan banyak lagi ikan yang masih mengapung di Sungai Kerumutan tepatnya di Pangkalan Malako Desa Tambun Kecamatan Bandar Petangan.

" Jadi, diduga kuat ribuan ikan mati ini akibat tumpahan limbah pabrik PT MAS yang beroperasi di Desa Dusun Tua Kecamatan Pangkalan Lesung. Dan terlihat tumpahan limbah sawit pabrik tersebut, mengapung di sungai dibawa arus dari arah hilir sungai menuju hulu sungai kerumutan. Sedangkan beberapa jenis ikan yang menggelepar hingga mati mengapung akibat keracunan limbah yakni ikan lele, ikan baung, ikan toman dan ikan gabus," sebutnya seraya mengatakan bahwa tim dari BLH Pelalawan juga telah turun mengambil sampel air dan ikan untuk dilakukan pengujian.  

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan H Syamsul Anwar SH MH ketika dikonfirmasi, Minggu (3/11) kemarin membenarkan adanya ribuan ikan mati mengapung yang ditemukan disepanjang aliran hilir menuju hulu Sungai Kerumutan.

"Atas temuan warga tersebut, maka kita langsung menurunkan tim ke lokasi untuk mengambil sampel air serta ikan untuk dilakukan pengujian di Labkesda Propinsi Riau. Jadi, saat ini kita masih menunggu hasil uji baku mutu air serta sampel ikan. Sehingga nantinya dapat diketahui, apakah ikan yang ditemukan mati mengapung ini akibat limbah PKS PT MAS atau faktor penyebab lain. Namun demikian, jika nantinya diketahui dari hasil labkes tersebut air ternyata tercemar oleh limbah perusahaan, maka kita tidak akan mentolelir hal tersebut serta membawa perkara itu sesuai ketentuan hukum yang berlaku,"ujarnya. (MC Riau/Iin/Eyv)