:
Oleh MC KAB JEPARA, Jumat, 10 Agustus 2018 | 09:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 589
Jepara, InfoPublik - Pemilihan tema “Kendalikan Sampah Plastik” dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, disesuaikan dengan kondisi darurat sampah plastik di masyarakat. Hal tersebut dilaporkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Sugeng Riyanto kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Laporan disampaikan dalam peringatan hari lingkungan hidup sedunia tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung di Pantai Bandengan, Jepara, Kamis (9/8). Acara ini dihadiri Forkopimda serta bupati/walikota se-Jawa Tengah.
Sugeng Riyanto menyebut, tema kendalikan sampah plastik pada peringatan ini adalah sesuatu yang berat. Hal ini karena menyangkut budaya “kemproh” masyarakat yang harus dilawan.
Hal itu terbukti sebelum acara dimulai. Sejak jam 6 pagi panitia menggelar kegiatan bersih-bersih pantai Bandengan. Pembersihan dilakukan oleh 300 anggota Pramuka.
“Setelah ditimbang, dalam satu jam kita berhasil mengumpulkan 336 kilogram sampah plastik. Jumlah itu berasal dari ujung pantai ke ujung yang lain. Maka ini menunjukkan bahwa kita memang darurat sampah plastik,” kata Sugeng.
Menanggapi hal ini, gubernur Ganjar Pranowo menyebut, hanya 5 persen sampah plastik didaur ulang secara efektif. 40 persen menumpuk di TPA. “Sisanya tercecer dimana-mana,” kata Ganjar.
Dia mengatakan, saat ini di Jawa Tengah sebanyak 15.671 ton sampah menumpuk setiap hari. Jumlah itu setara 5.719.915 ton per tahun. Untuk menyelesaikan persoalan ini, gubernur menginstruksikan DLHK Jateng menggelar Krida Kebersihan setiap Jum’at.
“Mulai besok kita gerakkan kebersihan di kantor masing-masing. Jumat depan ke terminal, sungai, lalu ke tempat-tempat lain. Di setiap ruang publik. Kita (aparatur -red) sendiri yang membersihkan,” lanjutnya.
Gubernur juga menginstruksikan seluruh bupati dan walikota se-Jawa Tengah melakukan gerakan yang sama di daerah masing-masing.
Sementara itu, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengatakan pihaknya berterima kasih Jepara dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan ini.
Bupati mengatakan, 1,2 juta jiwa warga Jepara, rata-rata memproduksi sampah 0.56 kg per hari. Jumlah itu setara 673 ton potensi timbunan sampah per hari. Sampah yang diproduksi, mayoritas berjenis organik sebesar 77.92 persen. Lalu sampah plastik 8.8 persen, kertas 7 persen, kayu 3 persen, dan sampah lain 2.9 persen. (DiskominfoJepara/Sulismanto/Eyv).