- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Senin, 23 Desember 2024 | 15:05 WIB
: Foto: Humas BPTJ
Oleh Untung Sutomo, Sabtu, 21 Desember 2024 | 19:59 WIB - Redaktur: Untung S - 88
SIARAN PERS
Nomor : PERS 55 BPTJ Tahun 2024
Sabtu, 21 Desember 2024
tentang
Jelar Libur Nataru, BPTJ Tinjau Dukungan Fasilitas Perlengkapan Jalan Alternatif Puncak
Jelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi (BPTJ) bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Ditjen Perhubungan Darat dan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan meninjau fasilitas perlengkapan jalan di Jl. Raya Pertanian, Ciawi, Kab. Bogor.
Hal itu sekaligus memastikan perlengkapan jalan yang telah dibangun BPTJ di jalur alternatif beroperasi dengan baik dan dapat dimanfaatkan masyarakat.
Dengan panjang 11,7 Km, jalur alternatif ini dapat diakses dari Jl. Raya Pertanian lalu mengarah ke Jl. Letjen Suryanta, Jl. Cikopo Selatan, Jl. Waru Doyong, dan Jl. Lembah Nyiur.
Saat peninjauan, Plt. Kepala BPTJ, Suharto menyampaikan bahwa sebelumnya jalur ini memang telah digunakan oleh masyarakat namun masih minim dimanfaatkan.
“Dari data traffic counting Direktorat Lalu Lintas BPTJ, kondisi puncak pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 40.000 sampai 50.000 kendaraan, 60%nya masih tinggal di kawasan puncak dan sisanya adalah yang bermobilitas menuju ke Cianjur dan Bandung. Dari 40.000 sampai 50.000 kendaraan tersebut 58%nya adalah pengguna sepeda motor”, ungkap Suharto.
Ia menambahkan, dalam catatan sejarah, Puncak pernah mengalami kemacetan hingga 9 jam saat perayaan pergantian tahun. Hal ini disebabkan sepeda motor yang tidak disiplin dan tidak menghiraukan himbauan petugas. Sebagian besar yang mengarah ke Puncak berasal dari wilayah Depok, Tangerang dan Bekasi.
“Kemungkinan mereka hanya mengetahui jalur biasa. Oleh karena itu, jalur alternatif yang sudah dilengkapi fasilitas keselamatan ini menjadi penting. Jangan sampai masyarakat tidak tahu jika ini ada jalur alternatif yang sudah dilengkapi dengan perlengkapan jalan (fasilitas keselamatan jalan) seperti rambu, penerangan jalan, rambu penunjuk dan marka jalan”, ungkap Suharto.
Suharto menjelaskan bahwa jalur alternatif ini memiliki gradient 6,6 – 6.9%, artinya tanjakan relatif curam. Oleh karena itu kendaraan dengan cc rendah dan dengan muatan yang banyak kemungkinan besar akan mengalami masalah.
“Kami berharap kepada masyarakat yang memiliki kendaraan di bawah 1300 cc dan muatan lebih dari 5 penumpang untuk tidak melewati jalur ini”, himbau Suharto.
Tidak hanya itu, Suharto mengungkapkan bahwa Jalur alternatif ini sebelumnya adalah jalur yang cukup sepi dan rawan terhadap tindakan kriminal karena kondisinya yang gelap. Namun dengan adanya perlengkapan jalan berupa alat penerangan jalan ini dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat.
“Kami menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemangku yang ada di Kabupaten Bogor dapat bersama-sama menjaga fasilitas keselamatan yang telah disediakan ini. Semoga kita bisa berkolaborasi dengan lebih baik lagi untuk memberikan rasa aman dan selamat bagi masyarakat”, harap Suharto.
Keseluruhan fasilitas ini ke depan akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, dalam hal ini Dinas Perhubungan.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah menyampaikan terima kasih kepada BPTJ yang telah membantu melengkapi fasilitas jalan ini. “Jalur alternatif ini sangat penting untuk memecah kemacetan di Kawasan puncak. Kami berterima kasih kepada BPTJ dan memastikan dukungan untuk pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian fasilitas ini tersedia di APBD kami”, ujar Agus.
Dukungan Perlengkapan Jalan (Fasilitas Keselamatan Jalan)
Fasilitas perlengkapan jalan yang dibangun BPTJ membentang sejauh 11,7 Km dan terdiri dari 18 unit rambu tiang tunggal, 10 unit Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ), serta 52 unit Alat Penerangan Jalan (APJ).
Lima ruas jalan yang telah dilengkapi dengan perlengkapan jalan yaitu Jl. Pertanian sepanjang 2,7 Km dengan 26 unit APJ, 3 unit rambu dan 2 unit RPPJ. Jl. Letjen Suryanta sepanjang 1,2 Km dengan 3 unit rambu dan 1 unit RPPJ. Jl. Cikopo Selatan sepanjang 2,5 Km dengan 4 unit rambu dan 3 unit RPPJ. Jl. Waru Doyong sepanjang 3,3, Km dengan 13 unit APJ, 5 unit rambu dan 2 unit RPPJ. Jl. Nyiur sepanjang 2 Km dengan 13 unit APJ, 3 unit rambu, dan 2 unit RPPJ.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Kementerian Pertanian, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dan Inspektur I Kementerian Perhubungan, perwakilan Direktorat Lalu Lintas Jalan Ditjen Perhubungan Darat (KR/MHS).
------------
KEPALA BAGIAN HUMAS
BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK
M. Husein Saimima
Instagram : @bptjkemenhub
Facebook/Twitter/YouTube : bptj151