- Oleh Dian Thenniarti
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 22:48 WIB
: Jajaran Direksi Airnav Indonesia dalam press conference Kesiapan Pelayanan Navigasi Nataru 2024/2025 di Bandung - Jawa Barat. Foto: Dian/InfoPublik
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 21 Desember 2024 | 19:03 WIB - Redaktur: Untung S - 141
Jakarta, InfoPublik – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menyatakan kesiapan untuk menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dengan berbagai langkah strategis demi kelancaran dan keselamatan lalu lintas penerbangan.
Menjelang periode Nataru tahun ini, AirNav Indonesia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan serta menjaga keselamatan navigasi penerbangan.
"Dengan proyeksi peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama liburan ini, kami telah merancang berbagai strategi untuk memastikan keselamatan, kelancaran, dan efisiensi penerbangan di seluruh wilayah Indonesia," ungkap Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standardisasi AirNav Indonesia, Ahmad Nurdin Aulia, saat konferensi pers mengenai Kesiapan Pelayanan Navigasi Nataru 2024/2025 di Bandung pada Sabtu (21/12/2024).
Aulia menyebutkan, AirNav Indonesia memperkirakan akan terjadi lonjakan traffic penerbangan selama Nataru 2024/2025, dengan total penerbangan sebanyak 76.340 atau rata-rata 4.018 pergerakan penerbangan per hari, yang meningkat sebesar 2,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Hingga saat ini, kami telah menerima permintaan extra flight dari maskapai yang berjumlah 2.136 tambahan slot penerbangan di delapan bandara tersibuk di Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta Tangerang, Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya, dan Kualanamu Medan," jelas Aulia.
Aulia memperkirakan, puncak arus liburan Natal 2024 akan terjadi pada 21 Desember 2024 dengan 4.612 pergerakan penerbangan per hari, sementara puncak arus Tahun Baru diprediksi pada 28 Desember 2024 dengan 3.942 pergerakan per hari.
Adapun rute penerbangan domestik terpadat akan terjadi dari Soekarno-Hatta ke Denpasar dan Surabaya, sementara rute internasional terpadat adalah dari Soekarno-Hatta ke Singapura dan Kuala Lumpur. Puncak arus balik penerbangan diperkirakan terjadi pada 5 Januari 2025 dengan 4.116 pergerakan per hari.
Sampai dengan November 2024, AirNav Indonesia telah melayani 1.751.764 penerbangan yang mencakup penerbangan domestik, internasional, serta lintas negara (over flying).
"Kami yakin bahwa pada Desember 2024 akan ada peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama masa liburan. Oleh karena itu, kami telah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga keselamatan dan kelancaran operasional navigasi udara di seluruh Indonesia," kata Aulia.
Untuk memantau perkembangan dan memastikan kelancaran penerbangan, AirNav Indonesia telah membuka posko monitoring sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 di 56 bandara dan satu pos di Kementerian Perhubungan.
AirNav Indonesia juga menyiapkan prosedur kontingensi untuk mengantisipasi situasi darurat seperti cuaca ekstrem, letusan gunung berapi, hingga gangguan operasional yang dapat menyebabkan penundaan dan pengalihan penerbangan. Kerja sama dengan stakeholder aviasi seperti Otoritas Bandara, Angkasa Pura Indonesia, BMKG, dan lainnya, telah dipersiapkan untuk mendukung kelancaran operasional selama periode Nataru ini.
Lebih lanjut, AirNav Indonesia telah menyusun berbagai rencana strategi pelayanan navigasi yang akan diterapkan selama Nataru 2024/2025, antara lain kesiapan personel yang handal, kesiapan fasilitas komunikasi dan navigasi, serta prosedur yang telah disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Selain itu, pengaturan jam operasional bandara, fleksibilitas slot penerbangan, serta pelayanan informasi melalui publikasi NOTAM/ASHTAM juga menjadi bagian dari persiapan ini.
AirNav Indonesia juga mengoptimalkan penggunaan sistem aplikasi dan inovasi, seperti CHRONOS untuk pengaturan slot penerbangan, serta Ground Delay Program (GDP) guna mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, aplikasi Nav-Earth yang bekerja sama dengan BMKG akan digunakan untuk memantau kondisi cuaca terbaru, serta publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) dan NOTAM kepada pengguna jasa navigasi penerbangan.
Dengan berbagai langkah persiapan ini, AirNav Indonesia berkomitmen untuk memastikan kelancaran, keselamatan, dan efisiensi operasional penerbangan selama periode Nataru 2024/2025, sehingga para penumpang dapat merasakan liburan yang aman dan nyaman.
"AirNav Indonesia dalam menghadapi periode Nataru ini telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan kelancaran dan keselamatan navigasi penerbangan yang aman demi mewujudkan liburan seru Nataru," tutup Aulia.