- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 21:37 WIB
: Pastikan Ketersediaan Stok Pangan Jelang Nataru | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Jumat, 20 Desember 2024 | 16:03 WIB - Redaktur: Untung S - 18
Pontianak, InfoPublik – Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus melakukan pengawasan ketat terhadap ketersediaan stok pangan serta mengendalikan harga bahan pokok, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru 2024/2025).
Pada Jumat (20/12/2024), Satgas Pangan melakukan peninjauan langsung di Pasar Dahlia dan Pasar Garuda Mitra yang terletak di Jalan H Rais A Rahman, Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, untuk memeriksa ketersediaan pangan menjelang libur Nataru. Satgas juga meninjau stok beras di gudang beras yang terletak di Jalan Kom Yos Sudarso.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto yang memimpin peninjauan tersebut menyampaikan bahwa hasil pemantauan menunjukkan ketersediaan bahan pokok aman untuk menyambut Nataru 2024/2025. Selain itu, pihak Pemkot Pontianak juga tengah mempersiapkan ketersediaan pangan untuk menyambut Tahun Baru Imlek hingga Cap Go Meh yang jatuh pada awal 2025.
“Dalam dua bulan ke depan kita akan menghadapi berbagai hari besar, mulai dari Natal, kemudian Tahun Baru, Tahun Baru Imlek hingga Cap Go Meh. Ini perlu dipersiapkan dengan baik. Dan intinya secara umum ketersediaan stok aman, serta harga relatif stabil,” tuturnya setelah memimpin peninjauan.
Edi juga menjelaskan bahwa harga bahan pokok yang fluktuatif masih dalam kendali pemerintah. Ia menambahkan bahwa fluktuasi harga merupakan bagian dari dinamika pasar, dan selama tidak terjadi lonjakan harga atau kelangkaan, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir.
“Kalau barang sedikit, otomatis harga akan naik. Makanya kami menjaga agar pasokan barang tetap ada dulu,” sebut Edi.
Edi Suryanto memastikan bahwa stok beras yang ada di gudang beras mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga menjelang Tahun Baru Imlek. Selain itu, masih ada gudang beras lain di Kota Pontianak yang dikelola di bawah pengawasan Satgas Ketahanan Pangan untuk menjaga kelancaran distribusi pangan.
“Ketersediaan stok bahan pangan sendiri dari para pedagang semuanya optimis. Kami juga terus memantau ketersediaan di distributor dan berkoordinasi dengan pelabuhan serta bea cukai untuk mengantisipasi jika ada penurunan barang masuk,” ujar Edi.
Hasil evaluasi dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menunjukkan bahwa persoalan utama yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan daging ayam dan bawang merah. Pasokan bahan-bahan ini sangat bergantung pada cuaca di luar Pulau Kalimantan. Sebagai langkah responsif, Pemkot Pontianak secara rutin menggelar operasi pasar murah di setiap kecamatan, yang terbukti sukses dengan pembagian 12 ribu paket pada pelaksanaan sebelumnya.
“Bawang merah dan daging ayam adalah masalah mekanisme perdagangan. Untuk meringankan beban warga, kami sedang merencanakan dan mempertimbangkan untuk kembali menggelar operasi pasar murah. Alhamdulillah, acara sebelumnya sukses dan kami akan melanjutkannya dengan persiapan untuk event besar yang akan datang,” pungkas Edi. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)