- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 18 Desember 2024 | 21:47 WIB
: Ilustrasi kapal - kapal angkutan penumpang yang siap melayani selama periode Nataru 2024/2025. Foto : ASDP
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 7 Desember 2024 | 08:11 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 276
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan armada angkutan laut sebanyak 765 kapal untuk mengantisipasi potensi lonjakan penumpang selama arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub memprediksikan jumlah penumpang kapal selama periode Nataru mencapai 2,3 juta orang," ujar Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi sebagaimana dikutip InfoPublik pada Sabtu (7/12/2024).
Selain itu, lanjut Capt. Antoni, Ditjen Perhubungan Laut juga akan membentuk posko pemantauan di 264 pelabuhan Indonesia mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.
"Posko-posko ini bertujuan untuk memantau situasi di lapangan sekaligus menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan penumpang selama periode Nataru," tuturnya.
Tak lupa, pihaknya juga memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan laik laut dan siap bahu membahu dalam meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, termasuk mengantisipasi cuaca ekstrim.
"Untuk itu, diharapkan seluruh Unit Pelaksana Teknis dan para Nahkoda agar selalu memantau prakiraan cuaca yang didapat dari BMKG. Syahbandar juga wajib melakukan penundaan keberangkatan kapal apabila terjadi kondisi cuaca buruk sebelum kapal berangkat, karena keselamatan pelayaran tidak dapat dikompromi," tegas Capt. Antoni.
Mengingat Nataru kerap bersamaan dengan cuaca ekstrim, ia juga menginstruksikan agar fasilitas pelabuhan menjadi perhatian bagi para UPT dan Operator. Sedangkan perusahan pelayaran diminta untuk dapat meng-update info terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hartanto mengungkapkan, Kemenhub akan mengoptimalkan potensi armada angkutan laut pada UPT di daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik Nataru, sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
Lebih lanjut dalam hal peningkatkan koordinasi, Hartanto mengatakan, pihaknya akan selalu bersinergi dan melibatkan semua pihak terkait dalam manajemen keadaan darurat. Hal tersebut diimplementasikan melalui pembaharuan rencana darurat secara teratur dan melibatkan pelatihan dan simulasi, serta memetakan lokasi kapal negara KPLP dan Kenavigasian.
"Kami berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dengan persiapan ini, kami yakin arus mudik dan balik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat berjalan dengan lancar," tutupnya.