Jelang Nataru Inflasi Pontianak 1,77%, Lonjakan Harga Sangat Tipis

: High Level Meeting Lintas Sektoral | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Kamis, 5 Desember 2024 | 17:06 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 110


Pontianak, InfoPublik - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Amirullah menerangkan, inflasi year on year (yoy) Kota Pontianak berada di angka 1,77 persen. Lima komoditas terbesar pendorong inflasi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah bawang merah, ikan kembung, minyak goreng, wortel dan jeruk.

“Inflasi di Pontianak secara umum terkendali, artinya kemungkinan lonjakan harga sangat tipis. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama pemangku kebijakan terus memantau kondisi inflasi,” katanya usai memimpin High Level Meeting (HLM) Inflasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pontianak, di Ruang Pontive Center, Rabu (4/12/2024).

Amirullah menambahkan, pihaknya senantiasa melakukan pengawasan di lapangan, mulai dari tingkat distributor, agen-agen hingga pasar-pasar tradisional maupun swalayan modern untuk menjaga ketersediaan pangan tetap aman.

“Penyumbang inflasi tidak bisa hanya dalam kendali pemerintah daerah saja, untuk itulah kita jalin kerjasama dengan stakeholder lainnya. Contoh harga yang dikendalikan pemerintah seperti bahan bakar minyak (BBM) bisa memengaruhi inflasi, jadi kita tidak bisa kerja sendiri,” ungkapnya.

Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), lintas sektoral telah rutin melakukan peninjauan. Dari hasil monitoring, belum ada fenomena luar biasa seperti kelangkaan atau lonjakan harga. Amirullah menyampaikan, peran pemerintah dalam hal ini yaitu melindungi konsumen dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET).

“Selain dari sisi harga, kita juga mempertimbangkan sisi distribusinya, jadi menjamin kelancaran distribusi pada titik-titik distribusi barang,” ungkapnya yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak.

Menurut Amirullah, infrastruktur jalan sangat menentukan kelancaran distribusi. Ia menyampaikan, kemacetan bisa menyumbang inflasi. Sehingga perlu pengendalian dari segala sektor instansi pemerintah.

“Paling tidak jalan di Kota Pontianak lancar dilalui dan tidak butuh waktu lama. Artinya selain bagusnya fisik jalan, juga kelancaran lalu lintas bisa menyumbang inflasi. Pemkot Pontianak menjaga infrastruktur jalan menuju pelabuhan, bandara dan pusat pergudangan untuk menjamin kelancaran,” pungkasnya. (kominfo/Gema Mahardhika)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB KAYONG UTARA
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 19:48 WIB
Batik Liberika Kayong Utara: Warisan Budaya yang Memikat di Wastra Kalbar 2024
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 18:47 WIB
Pemprov Kalbar Mantapkan Peta Rencana SPBE 2025-2029 untuk Transformasi Digital
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 18:41 WIB
Keterbukaan Informasi Publik, Pilar Penting Tata Kelola Pemerintahan
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 18:35 WIB
Pemprov Kalbar Perkuat Tata Kelola Perikanan Tangkap untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 18:30 WIB
Gerakan Tanggap Stunting: TP PKK Kalbar Targetkan Penurunan hingga 14 Persen
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 17:48 WIB
Pj Gubernur Kalbar: Keterbukaan Informasi Tingkat Desa Harus Ditingkatkan
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 07:54 WIB
Pemkot Pontianak Terima APBD Award 2024 Berkat Pengelolaan Keuangan yang Efektif