- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 21:35 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 2 Desember 2024 | 21:50 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 170
Padang, InfoPublik – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang melaporkan inflasi sebesar 0,23 persen pada November 2024.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPS Kota Padang, Alfianto, dalam rapat koordinasi ketahanan pangan yang berlangsung di Kantor Wali Kota Padang, Senin (1/12/2024).
"Inflasi bulan November ini cukup positif, meskipun lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 1,55 persen. Sebelumnya, kita mengalami deflasi selama tiga bulan berturut-turut dari Juli hingga September," ungkap Alfianto.
Menurut Alfianto, penyumbang utama inflasi di Kota Padang berasal dari tiga kategori:
"Komoditas seperti tomat, daging ayam ras, dan tarif dokter spesialis menjadi penyebab utama inflasi bulan ini," tambahnya.
Meski inflasi terjadi, Alfianto menilai hal ini menunjukkan daya beli masyarakat yang membaik setelah periode deflasi.
Dalam rapat tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Padang, Didi Aryadi, meminta agar inflasi Kota Padang tidak terlalu jauh melampaui rata-rata nasional.
“Tim Satgas Pangan harus lebih intensif dalam memantau ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok strategis, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” tegas Didi.
Ia juga mengingatkan bahwa beras dan cabai merupakan komoditas yang paling rentan terhadap fluktuasi harga, sehingga membutuhkan perhatian ekstra.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Alfiadi, menyatakan pentingnya kerja sama antar pemangku kepentingan untuk meningkatkan swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan.
"Dengan perubahan iklim global yang memengaruhi produksi pangan dunia, perhatian terhadap ketahanan pangan menjadi lebih mendesak," kata Alfiadi.
Rapat ini menghasilkan sejumlah rekomendasi, termasuk penguatan monitoring distribusi pangan dan peningkatan kerja sama dengan pelaku usaha lokal untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
(MC Padang / Junee)