- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 22 April 2025 | 08:49 WIB
: Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan Rapat Koordinasi Penguatan Ekonomi Desa Jawa Timur 2025 di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur pada Minggu malam (9/3/2025). (ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos)
Oleh Eko Budiono, Senin, 10 Maret 2025 | 16:41 WIB - Redaktur: Untung S - 211
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak seluruh kepala daerah di Jawa Timur (Jatim), untuk berkolaborasi menyukseskan program Sekolah Rakyat.
"Saya minta dukungan sekaligus ingin berkoordinasi dalam rangka menerjemahkan arahan Presiden (Prabowo) dalam menyelenggarakan sekolah rakyat. Kami ingin didukung oleh provinsi, kabupaten/ kota yang memiliki sarana prasarana yang bisa digunakan untuk memulai penyelenggaraan Sekolah Rakyat," kata Gus Ipul melalui keterangan resmi, Senin (10/3/2025).
Gus Ipul mengatakan, target pembangunan Sekolah Rakyat bagi anak-anak warga miskin yang berada di 10 persen terbawah (desil 1) pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), minimal satu sekolah di setiap kabupaten/kota serta dua di tingkat provinsi.
Secara nasional, Presiden Prabowo menargetkan pendirian 100 Sekolah Rakyat dengan jenjang SD, SMP, dan SMA pada tahun ini.
Adapun Kementerian Sosial turut berperan dalam penyelenggaraan program ini dengan menyiapkan fasilitas yang dapat digunakan sebagai lokasi Sekolah Rakyat.
"Kami punya 31 sentra, 6 balai yang siap untuk dijadikan penyelenggaraan Sekolah Rakyat, dan sekarang sudah 40 (yang siap)," katanya.
Menurutnya, tenaga pengajar sudah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sementara kurikulum Sekolah Rakyat sedang dimatangkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
Sementara itu pada kesempatan yang lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 sekaligus Tim Formatur Sekolah Rakyat M Nuh mengatakan, bahwa nama Sekolah Rakyat dipilih bukan untuk merendahkan, melainkan untuk menanamkan keberanian dan tekad maju pada anak-anak kurang mampu.
Sekolah Rakyat akan mengusung sistem boarding school atau asrama. Pendekatan ini diyakini lebih efektif dalam membangun karakter dan rasa percaya diri dibandingkan sekolah biasa.